Era Suku Bunga Tinggi, AGRO Beberkan Strategi Cari Dana Murah

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten bank digital PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) optimistis dapat mengejar target-target bisnis hingga akhir tahun meski ada tantangan masa pemilihan umum (pemilu) dan era suku bunga tinggi.

Read More

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia memandang tahun politik tidak menjadi isu bagi industri perbankan.

“Artinya kami akan dapat fokus pada bisnis kami. Di bisnis saving untuk meningkatkan likuiditas di Raya sendiri dan bisnis lending. Sehingga target-target mudah-mudahan apa yang kami sudah cita-citakan sampai akan bisa kami tembus dengan baik,” ujar Bagus di Menara Brilian, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Terlebih, Bank Raya memandang pemilu akan mendorong multiplier effect pada aktivitas ekonomi, termasuk sektor UMKM. Direktur Keuangan Bank Raya Suri Pertiwi mengatakan pihaknya menangkap momentum tersebut dengan menyiapkan infrastruktur baik melalui pinjaman maupun simpanan digital.

Di antaranya, Bank Raya telah meluncurkan fitur baru di digital saving yaitu Saku Bisnis, yang membantu nasabah personal dalam mengelola keuangan dan bertransaksi harian mereka. Fitur ini menyasar pada para pelaku usaha yang sedang merintis bisnisnya untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik.

Sementara itu, terkait tantangan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang telah naik akhir bulan lalu menjadi 6%, Bank Raya berupaya meningkatkan himpunan dana murah atau current account savings account (CASA).

“Ini memang tantangan buat perbankan kemarin juga [suku bunga BI] naik lagi 6%. Cuma yang kita coba lakukan saat ini, saya rasa akan sangat mensupport strategi Raya ke depan, karena target kita adalah trus menaikan komposisi CASA. Jadi di mana kita bisa menaikkan CASA ya dengan kita support transaksi nasabah sehingga mereka mau untuk menyimpan dana CASA-nya yang akan support bisnisnya nasabah itu di rekening Raya,” ujar Suri dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, tercatat pertumbuhan dana murah Bank Raya menurun tajam 88,6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,76 triliun pada kuartal III-2023. CASA bank pun menyumbang porsi dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp 7,06 triliun, turun 36,21% yoy pada kuartal III-2023.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kontribusi Bank Digital BUMN Perluas Pembiayaan Ke Pelosok

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts