Erick Thohir Blak-Blakan Soal Bursa Karbon, Ini Tanggapannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan mendorong perusahaan pelat merah untuk masuk ke bursa karbon atau IDX Carbon yang baru saja diresmikan.

Read More

Erick mengungkapkan, meskipun dari Kementerian mendorong perusahaan BUMN untuk masuk ke bursa karbon, namun tidak semua perusahaan. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan dibidangnya.

“Yang memang punya kekuatan jangan semuanya masuk tapi tidak punya kekuatan,” kata Erick saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (27/9).

Erick menyebut perusahaan BUMN yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi adalah grup PT Pertamina (Persero). Dua subholdinh Pertamina menjadi perusahaan BUMN pertama yang melaksanakan penjualan karbon. “Artinya BUMN mendahului,” sebutnya.

Erick juga membeberkan, sebenarnya BUMN memiliki Project Management Office atau PMO untuk bursa karbon, namun dirinya belum dapat menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.

Erick menjabarkan, Indonesia saat ini memasuki era industrialisasi. Industrialisasi identik dengan kemajuan teknologi, infrastruktur dan manufaktur. Di sisi lain, industrialisasi juga banyak mengeluarkan CO2 yang menyebabkan penyebaran polusi.

Meskipun demikian, kata Erick, Indonesia juga memiliki potensi untuk menyimpan CO2
dari proses industri dan pembangkit listrik. Kemudian, CO2 tersebut dimasukkan ke dalam sumur-sumur minyak dan gas yang sudah kosong.

“Indonesia nomor satu terbesar di Asia Tenggara,” tutur Erick.

Seperti diketahui, penyedia unit karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan Unit Karbon dari Proyek Lahendong unit 5 dan 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Sementara, para pembeli unit karbon yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) , PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BNI Sekuritas, dan PT BRI Danareksa Sekuritas.

Selanjutnya, ada PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Patra Niaga.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Erick Kenalkan Transformasi BUMN Buat Pancing Kerjasama RI-AS

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts