penyebabsakit.com

Garap Gig Economy, Bank Raya Nambah Modal Rp 1,16 T! Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebanyak-banyaknya 2,32 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebesar 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Mengutip keterbukaan informasi, saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui PMHMETD melalui Penawaran Umum Terbatas X Tahun 2022.

HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat pada tanggal 12 Desember 2022 dimana 11,37 miliar saham lama akan memperoleh 1,16 miliar HMETD. Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Sehingga akan memperoleh dana segar sebesar Rp 1,16 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemegang saham utama Perseroan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan seluruh haknya dalam PMHMETD X ini. Jika Saham dalam PMHMETD X ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham porsi publik lainnya atau pemegang bukti HMETD porsi publik yang berhak, maka sisa saham baru akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknya.

Pemegang saham utama Bank Raya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan seluruh haknya dalam PMHMETD X ini. Saat ini BBRI menggenggam sebanyak 19,49 milar saham AGRO atau setara 85,72% dan masyarakat sejumlah 3,24 miliar saham atau setara 14,28%.

Selain itu, bila jumlah seluruh saham baru yang dipesan, termasuk pemesanan saham baru tambahan melebihi jumlah seluruh saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD X ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham baru tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang HMETD yang meminta pemesanan saham baru tambahan.

Jika masih terdapat sisa saham setelah dilakukan alokasi terhadap pemesanan tambahan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 20 Desember 2022 di mana hak yang tidak dilaksanakan sesudah tanggal tersebut tidak berlaku lagi.

Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD X ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh.

Adapun seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD X setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD X akan digunakan untuk penguatan permodalan, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy.

Segmen Gig Economy menargetkan nasabah gig worker, yaitu pekerja informal seperti banking agent, pekerja lepasan, pekerja paruh waktu, dan lain sebagainya.

Selain itu, Perseroan juga diwajibkan untuk memiliki modal inti minimum paling sedikit Rp 3 triliun berdasarkan Peraturan OJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum (POJK No. 12/2020), dimana saat ini modal inti minimum Perseroan belum mencapai batas minimum tersebut.

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penambahan modal HMETD ini akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia, sehubungan rencana penggunaan dana akan dipergunakan dalam rangka penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen Gig Economy.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Perusahaan Milik Kaesang Cs Rights Issue 784 Juta Saham

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version