Gerak Saham Lo Kheng Hong, Cuan Semua atau Ada yang Mager?

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah saham yang termasuk ke dalam portofolio Lo Kheng Hong (LKH) yang diketahui publik menguat pada perdagangan Senin (7/8/2023). Namun, beberapa lainnya masih malah bergerak alias stagnan.

Read More

Saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) milik Grup Panin, misalnya, menguat 3,70% ke Rp700/saham, memimpin kenaikan di antara saham lainnya.

Saham CFIN melanjutkan kenaikan pada Jumat pekan lalu (4/8) sebesar 0,75%.

Kabar terbaru, CFIN membukukan laba bersih periode berjalan semester I-2023 sebesar Rp 649,64 miliar. Jumlah ini terbang 6.344,84% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 10,08 miliar.

Peningkatan tinggi ini tidak terlepas dari pendapatan juga melesat 48,81% menjadi sebesar Rp 1,39 triliun, dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 714,98 miliar.

Perolehan pendapatan Clipan Finance sepanjang paruh pertama tahun ini paling banyak berasal dari pembiayaan konsumen yang tercatat naik menjadi sebesar Rp 591,53 miliar. Selain itu, sewa pembiayaan juga naik menjadi Rp 23,76 miliar.

Sementara itu, jumlah beban berhasil diturunkan menjadi Rp 562,99 miliar pada semester I-2023, dari yang setahun sebelumnya Rp 703,30 miliar. Jumlah ini dapat diturunkan setelah perusahaan memangkas di antaranya, beban umum dan administrasi menjadi Rp 93,32 miliar, serta penyusutan aset sewa operasi menjadi Rp 1,70 miliar.

Aset Clipan Finance sepanjang paruh pertama tahun 2023 pun ikut naik. Asetnya kini tercatat sebesar Rp 9,18 triliun, naik dari periode akhir tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 8,04 triliun.

Demikian juga dengan ekuitas perusahaan yang tercatat naik menjadi Rp 5,36 triliun, dari periode akhir tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 5,11 triliun.

Saham Grup Panin lainnya, PT Panin Financial Tbk (PNLF) menguat 2,65%, rebound dari koreksi 1,31% pada Jumat. Dalam sepekan, saham ini naik 1,31% dan dalam sebulan minus 2,52%.

Kemudian, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang melompat 2,63% ke Rp1.755/saham, setelah naik 2,40% pada Jumat pekan lalu. Alhasil, dalam sepekan saham ini terapresiasi 3,85% dan dalam sebulan melejit 7,67%.

CIMB Niaga mencatatkan laba konsolidasi sepanjang semester I tahun 2023 naik 27,34% menjadi Rp 3,26 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,56 triliun.

Mengutip laporan keuangannya, laba bank only pada paruh pertama tahun ini, tercatat naik menjadi Rp 3,11 triliun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,39 triliun.

Capaian laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga Bank CIMB Niaga yang mencapai Rp 11 triliun, atau tumbuh dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,27 triliun.

Selain itu, beban konsolidasi bank CIMB Niaga juga turun dari Rp 2,73 triliun menjadi Rp 4,16 triliun. Penurunan beban tersebut seiring kenaikan komisi menjadi Rp 1,79 triliun dari sebelumnya Rp 1,2 triliun.

Selanjutnya, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga naik ke level 4,61% pada Juni 2023. Sebelumnya, NIM mereka berada di level 4,54% pada Juni 2022.

Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga menurun menjadi 73,09% dari sebelumnya 74,01%. Rasio BOPO menunjukkan efisiensi perbankan dalam menjalankan usaha.

Di sisi penyaluran kredit, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit mencapai Rp205,07 triliun per Juni 2023. Kredit ini naik 8,11% sejak tahun lalu. Sementara itu, aset BNGA naik 6,01% di capaian Rp329,68 triliun.

Seiring pertumbuhan kredit, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross BNGA menurun 3,5% menjjadi 2,53% ppada Juni 2023. Sementara rasio NPL Nett nya berkkurang dari 0,98% menjadi 0,75% di paruh pertama 2023.


Selain nama-nama di atas, saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dan emiten batu bara PT ABM Investama Tbk (AMMN), masing-masing naik 1,24% dan 0,54%.

Sedangkan, DILD, GJTL, hingga ANJT masih belum bergerak. Saham emiten media MNC Grup BMTR menjadi yang melemah satu-satunya, yakni sebesar 0,61%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kisah Pilu Lo Kheng Hong Sebelum Jadi ‘Dewa Saham’ RI

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts