GOTO Coba Balik Ke 90-an, Antrian Beli Hingga 14 Juta Lot

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil bangkit dari zona koreksi pada awal perdagangan sesi I Selasa (22/8/2023), setelah kemarin sempat terkoreksi hingga menyentuh level psikologis Rp 80/saham.

Read More

Per pukul 09:51 WIB, saham GOTO melonjak 2,27% ke posisi Rp 90/saham. Saham GOTO kembali menyentuh level psikologis Rp 90/saham, setelah kemarin ditutup ambles ke harga Rp 88/saham.

Dari orderbook, terpantau antrian beli mendominasi dari antrian jual. Namun, selisihnya berkisar Rp 1 juta. Dari order bid atau beli, total antriannya mencapai 14,33 juta lot atau sekitar Rp 1,4 miliar. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 80/saham yang mencapai 3,15 juta lot atau sekitar Rp 25,2 miliar.

Sedangkan dari order offer atau jual, total antriannya mencapai 13,33 juta lot atau sekitar Rp 1,3 miliar. Sementara untuk antrian jual terbanyak berada di harga Rp 91/saham, yang mencapai 3,58 juta atau sekitar Rp 32,6 miliar.

Saham GOTO sekitar 60 menit setelah sesi I dibuka sudah ditransaksikan sebanyak 4.925 kali dengan volume sebesar 382,4 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 34,22 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 106,59 triliun.

Belum diketahui penyebab pasti bangkitnya kembali saham GOTO pada hari ini. Namun dalam beberapa hari terakhir, volatilitas saham GOTO cenderung tinggi.

Perbaikan kinerja keuangan semester I-2023 GOTO nyatanya hanya membuat saham GOTO pulih sementara.

Sepertinya, ketidakpastian global yang masih tinggi membuat pemulihan saham-saham teknologi kembali tertahan, termasuk GOTO. Apalagi, ketidakpastian seputar berakhirnya era suku bunga tinggi juga menghambat pemulihan kinerja saham-saham teknologi di global.

Sebelumnya, GOTO membukukan perbaikan kinerja keuangan setelah mampu memangkas rugi bersih, baik secara kuartalan (3 bulan, kuartal 2) maupun semesteran (6 bulan) hingga Juni 2023.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan keterangan resmi perseroan, Selasa pekan lalu, GOTO membukukan rugi bersih sebesar Rp 7,16 triliun di semester I-2023, susut hingga 48% dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp 13,65 trilliun.

Khusus di kuartal II-2023, rugi GOTO berkurang drastis hingga 56% menjadi rugi bersih Rp 3,31 triliun, dari periode kuartal II-2022 rugi bersih Rp 7,56 triliun.

Mengacu laporan keuangan tersebut, penurunan bottom line atau rugi bersih tersebut sejalan dengan kinerja top line atau pendapatan bersih yang melesat 102,35% menjadi Rp 6,88 triliun selama 6 bulan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 triliun.

Secara kuartalan, pendapatan bersih GOTO sebesar Rp 3,55 triliun, tumbuh 87% dari kuartal 2-2022 senilai Rp 1,90 triliun.

Adapun selama 6 bulan ini, GOTO mencatatkan pendapatan bruto sebesar Rp 11,81 triliun, atau naik 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,74 triliun.

Jika dirinci, pendapatan bruto dari lini bisnis on-demand service melalui Gojek masih yang terbesar yakni Rp 5,87 triliun, naik 8% dari sebelumnya Rp 5,45 triliun. Disusul pendapatan e-commerce via Tokopedia sebesar Rp 4,48 triliun, naik 14% dari sebelumnya Rp 3,92 triliun.

Sumbangan dari dua bisnis unit lainnya diperoleh dari fintech lewat GoTo Financial dengan pendapatan bruto Rp 823 miliar, naik 13% dari sebelumnya Rp 728 miliar, dan logistik lewat GoTo Logistics sebesar Rp 1,14 triliun, naik 11% dari Rp 1,03 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Duh! Saham GOTO Ambles & Mepet ARB, Ada Apa?


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts