GPF Alihkan 1,05 Miliar Saham GOTO Lewat Transaksi Nego

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), GoTo Peopleverse Fund (GPF) kembali melepas kepemilikan sahamnya. Transaksi dilaksanakan melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 April 2023 sampai dengan 18 April 2023.

Read More

GPF memang rutin melepas saham GOTO dalam jumlah sangat besar. Bahkan kali ini ada yang dilepas di harga Rp 67 per saham sebagai bagian dari pelaksanaan Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan GoTo. GPF telah mengalihkan sebanyak 1.055.042.228 Saham Seri A atau sebesar 1,18% dari kepemilikan saham GPF di GOTO. 

“Harga transaksi adalah berkisar antara Rp 2,- sampai Rp. 67,- per saham. Harga tersebut merupakan harga pelaksanaan yang diatur dalam setiap perjanjian opsi saham dengan peserta sebagaimana telah disebutkan dalam Prospektus IPO GoTo,” kata Direksi GPF melalui keterbukaan infomasi yang dikutip Kamis (27/4/2023).

Setelah transaksi ini, total kepemilikan saat ini baik langsung dan tidak langsung berjumlah 88.309.279.473 saham seri A. Jumlah tersebut mewakili 7,46% kepemilikan saham GPF di dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Mengacu pada prospektus resmi GOTO, saat IPO GPF menggenggam 106,9 miliar saham atau setara dengan 9,03% kepemilikan. Sehingga, kepemilikan saham GOTO oleh GPF telah berkurang 1,57% sejak perusahaan itu melantai di bursa.

Perlu diketahui bahwa GPF sebenarnya bukan pemegang saham GOTO layaknya investor publik atau reksadana. Merujuk pada dokumen resmi prospektus GOTO, GPF merupakan lembaga atau institusi yang mengurusi program kompensasi saham untuk karyawan, konsultan, mantan karyawan dan jajaran manajemen kunci GOTO.

Jadi, GPF adalah lembaga yang dibentuk khusus untuk membantu mengadministrasikan kompensasi berbasis saham untuk karyawan. Mengingat posisinya itu, maka bisa dikatakan bahwa GPF tidak seperti pemegang saham atau investor GOTO yang lain yang fokus mencari cuan dari berinvestasi.

Untuk diketahui, GOTO memang memiliki program kompensasi berbasis saham (Share Based Compensation/SBC) untuk karyawan. Kompensasi saham ini bisa dibilang semacam bonus dan bentuk renumerasi atau tunjangan lainnya. Hal ini merupakan fenomena yang lazim terutama di industry startup dan teknologi.

Kompetitor GOTO seperti Grab dan Sea pun melakukan hal yang serupa. Bahkan perusahaan sekelas Meta, induk usaha facebook dan Instagram yang sudah untung, masih menggunakan skema kompensasi berbasis saham untuk karyawannya.

Dalam prospectus GOTO, adanya skema kompensasi berbasis saham yang lalu lintasnya di atur oleh GPF, tidak akan menimbulkan efek dilusi karena saham karyawan juga sudah ikut di-IPO-kan bersamaan dengan saham lainnya saat listing April tahun lalu.

Jadi, sekali lagi, GPF bukan lah investor pemburu cuan. Institusi ini dibentuk untuk mengadministrasikan saham milik karyawan dan manajemen yang harga jualnya sudah ditentukan di awal. Kalaupun harga saham GOTO lagi tinggi atau rendah, GPF tetap mengalihkan saham di harga yang sudah ditentukan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Diramal Bakal Cash Crunch, Sampai Kapan GOTO Mampu Tahan?

(Zefanya Aprilia/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts