Habis Jual Gedung Rp 1 Triliun, Ini Sumber Kekayaan Tahir

Jakarta, CNBC Indonesia – Dato Sri Tahir baru saja menjual gedung miliknya ke entitas usahanya sendiri dengan nilai Rp 1 triliun. Timbul pertanyaan, seberapa kaya Tahir dan dari mana kekayaannya berasal?

Read More

Perjalanan Tahir sebagai konglomerat di Indonesia begitu panjang. Ia memiliki berbagai bisnis di bidang perbankan, tekstil hingga industri otomotif sejak awal 1980-an. Salah satu bisnisnya yang ternama adalah Grup Mayapada, yang bergerak di bidang perbankan hingga kesehatan.

Dalam daftar Forbes Billionaire Index Real Time, seperti dikutip Senin (28/11/2022) posisi Tahir merupakan orang terkaya ke-7 di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$ 4,3 miliar.

Tahir yang memiliki nama asli Ang Tjoen Ming lahir di Surabaya, 26 Maret 1952. Ia merupakan anak dari pasangan Ang Boen Ing dan Lie Tjien Lien. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu, dahulu orang tuanya pun berprofesi sebagai juragan becak.

Tahir muda menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya, pada tahun 1971. Kemudian dirinya mendapatkan beasiswa karena keuletannya di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura. Ketika di Singapura, ia aktif membeli barang-barang dan menjualnya kembali di Indonesia.

Selanjutnya, Tahir menempuh pendidikan jurusan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat saat umur 35 tahun. Hal ini yang membuatnya semakin menggeluti dunia bisnis hingga sekarang.

Ketika memulai berbisnis, Tahir mengawalinya dari sektor garmen. Kemudian ia masuk ke bidang keuangan yang dibuka dengan mendirikan Mayapada Group pada 1986. Bisnisnya melaju lebih cepat daripada yang dibayangkan, sampai ia mampu bertahan di tengah kondisi krisis moneter di tahun pada 1998.

Mayapada juga masuk ke pasar Saham Bursa Efek Jakarta. Adah hal unik kenapa Mayapada ketika krisis 1998 bisa bertahan, hal ini disebabkan karena Bank Mayapada tidak mengambil kredit dari bank asing sehingga tak bergantung pada kurs saat itu.

Dirinya juga dikenal sering berkontribusi dalam sektor kesehatan, pendidikan dan reformasi hukum. Hal ini dibuktikan ketika ia mencoba menginvestasikan US$ 200 juta dalam kemitraan dengan Bill and Melinda Gates Foundation.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) resmi membeli gedung ex Plaza Bali yang dimiliki Dato Tahir dan anaknya senilai Rp 1 triliun di Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai, Kuta, pada 23 November 2022.

“Transaksi antara Perseroan dengan GGM merupakan transaksi afiliasi karena Dato’ Sri Prof. DR. Tahir menjabat sebagai pemegang saham pengendali terakhir di Bank Mayapada merupakan salah satu pemegang saham dalam GGM,” tulis manajemen Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi dikutip pada Senin (28/11).

Pembelian gedung tersebut merupakan transaksi afiliasi. Sebab gedung tersebut dimiliki Dato Tahir dan anaknya, Jonathan Tahir, melalui PT Gatsu Griya Megatama (GGM).
Alasannya perseroan membeli gedung tersebut lantaran harganya terbilang ekonomis. Selain itu, gedung itu selama ini juga disewa Bank Mayapada sebagai kantor cabang guna menunjang operasional perseroan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts