Harapan dari China Bikin Harga Minyak Mentah Kembali Membara!

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Senin (19/12/2022). China yang merupakan salah satu konsumen terbesar, membuat harga minyak mentah kembali naik.

Read More

China diperkirakan akan kembali mengalami lonjakan kenaikan kasus Covid-19. Tetapi, pemerintahnya yang berjanji untuk mendorong perekonomian memberikan dampak yang positif ke harga minyak mentah.

“Tidak diragukan lagi (kasus Covid-19) berdampak negatif terhadap permintaan minyak mentah. Tetapi tidak semua tentang China itu negatif, karena mereka berjanji untuk melawan semua pesimisme tentang ekonominya, dan melakukan apapun yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Naeem Aslam, analis di perusahaan broker Avatrade, sebagaimana dilansir CNBC International.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat naik 1,2% ke US$ 75,19/barel. sementara jenis Brent naik 76 sen ke US$ 79,8/barel.

Bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) menjadi perhatian hari ini. Sebelumnya di awal bulan ini, PBoC sudah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 25 basis poin guna menambah likuiditas ke perekonomian.

Kebijakan tersebut membuat perbankan bisa mengalirkan dana senilai US$ 70 miliar, dan dikatakan memberikan ruang untuk penurunan LPR tenor 5 tahun.

“Penurunan GWM pada Desember menciptakan ruang untuk pemangkasan LPR dalam waktu dekat, khususnya tenor 5 tahun. Kami pikir upaya untuk membantu perekonomian (khususnya pasar perumahan) harus dilakukan secepatnya ketimbang ditunda,” kata analis Citi dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters, Senin (19/12/2022).

Analis Citi tersebut memperkirakan LPR tenor 5 tahun yang saat ini sebesar 4,3% akan dipangkas sebesar 10 basis poin. Sementara LPR tenor 1 tahun tetap sebesar 3,65%.

Citi menjadi salah satu analis dari 27 analis yang disurvei Reuters terkait suku bunga PboC. Dari semua analis tersebut, sebanyak 17 orang memprediksi PBoC masih akan mempertahankan LPR di semua tenor.

Sementara itu 8 analis memprediksi LPR tenor 5 tahun akan dipangkas, dan 2 analis melihat pemangkasan di semua tenor.

Jika LPR tersebut diturunkan, menjadi indikasi niat kuat China untuk mendorong perekonomian, dan bisa menjadi sentimen positif bagi minyak mentah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Juragan Minyak Maap Nih! Minyak Kontrak WTI Turun 0,97%

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts