Harga Bitcoin Cs Naik di Tengah Krisis Perbankan AS, Kenapa?

Jakarta, CNBC IndonesiaBitcoin dan Ethereum melanjutkan penguatan didukung oleh ketidakpastian di sektor perbankan global dan data tenaga kerja yang tidak sesuai perkiraan. Selain itu, penguatan aset kripto tampaknya juga ikut didorong oleh antusiasme investor Korea khususnya lewat ketertarikan pada koin Game, Altcoin, dan XRP yang juga terus melonjak.

Read More

Melansir Coindesk, analis kripto Markus Thielen mengungkapkan antusiasme investor Korea terlihat dari sumbangsih 50% dari volume perdagangan kripto pada akhir 2017. Belakangan koin Korea juga mengalami banyak lonjakan, seperti Mass Vehicle, Ledger, dan Serum.

CoinMarketCap menctat pada Rabu (3/5/2023) pukul 9.45 WIB, Bitcoin menunjukkan penguatan sebesar 1,85% ke harga US$ 28.497,55 per koin atau setara dengan Rp 419 juta per koin (asumsi kurs Rp 14.706/US$). Dalam sepekan terakhir, Bitcoin menunjukkan penguatan kinerja sebesar 0,47%.

Ethereum hari ini juga menguat 1,94% ke US$ 1.861,90 per koin atau setara dengan Rp 27,3 juta perkoin, namun dalam sepekan terakhir melemah 0,38%.

Sementara itu BNB mengalami pelemahan harian sebesar 0,74% ke harga US$ 324,45 atau setara Rp 4,8juta per koin. Dalam sepekan, BNB berada di zona merah, melemah 4,19% dengan kapitalisasi saat ini berada di angka US$ 51 miliar.









Cryptocurrency

Harga Koin (US$)

Harga Koin (Rp)

Perubahan Harian (%)

Perubahan 7 Hari (%)

Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)

Bitcoin (BTC)

$ 28,497.55

Rp 419,084,970

1.85%

0.47%

$ 551.76

Ethereum (ETH)

$ 1,861.90

Rp 27,381,101

1.94%

-0.38%

$ 224.14

BNB

$ 324.45

Rp 4,771,362

-0.74%

-4.19%

$ 50.57

XRP

$ 0.46

Rp 6,822

0.58%

-1.19%

$ 24.01

Cardano (ADA)

$ 0.39

Rp 5,693

0.47%

-2.08%

$ 13.48

Dogecoin (DOGE)

$ 0.08

Rp 1,153

-0.12%

-2.14%

$ 10.91

Polygon (MATIC)

$ 0.97

Rp 14,240

1.22%

-3.15%

$ 8.96

Selain alasan yang telah disebutkan di atas, investor kripto juga terus mengamati data ekonomi Amerika Serikat.

The Fed masih akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga pada hari Rabu ini. Amerika Serikat diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Selama 14 bulan terakhir, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 525 basis poin.

“Dengan sektor perbankan AS menderita krisis kredit setelah kegagalan bank baru-baru ini, dan pembelian First Republic… baru saja dijamin oleh regulator AS dan JP Morgan, Fed akan mempertimbangkan keputusan suku bunga dengan hati-hati mulai saat ini,” tulis Oliver Rust, kepala produk aggregator truflasi.

Selain itu, tingkat inflasi yang lebih rendah 5% dari tahun lalu masih menunjukkan adanya kenaikan harga secara cepat.

Pengkritik menyatakan keputusan The Fed mendorong krisis kegagalan perbankan. Namun, inflasi yang terkendali berpotensi mendorong AS kembali hawkish terhadap aturan suku bunga.

Survei pembukaan tenaga kerja (JOLTS) secara tak terduga menunjukkan adanya pelemahan, di tengah pasar tenaga kerja yang masih kuat.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bitcoin Agak Loyo, Ethereum Cs Masih Bergairah

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts