Harga CPO Terbang Lagi, Masih Euforia Malaysia?

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) meroket di sesi awal perdagangan Selasa (29/11/2022), setelah bursa Malaysia ditutup untuk hari libur nasional ketika Anwar Ibrahim resmi diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik tajam 1,45% ke MYR 4.200/ton pada pukul 09:47 WIB.

Read More


Wang Tao, analis komoditas Reuters memprediksikan harga CPO akan bergerak netral pada kisaran MYR 4.079-4.176/ton, setelahnya pelarian bisa menunjukkan arah.


Sumber: Refinitiv

Refinitiv Agriculture Research memproyeksikan harga CPO acuan Malaysia pada pekan ini akan naik ke kisaran MYR 4.200-4.220/ton, di mana titik support berada di MYR 3.850-3.870/ton.

Penopang kenaikan tersebut diprediksikan karena nilai ekspor CPO Malaysia yang naik 12,9% menjadi 1.27 juta ton pada periode 1-25 November 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

Pasar nabati juga didukung oleh pembicaraan bahwa pemerintah Indonesia akan kembali merubah kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Pemerintah akan mengizinkan perusahaan mengekspor lima kali dari volume penjualan domestiknya (5:1), turun dari rasio saat ini di 9:1, meski belum ada pengumuman resmi.

Namun, meningkatnya wabah covid-19 di China mungkin membatasi kenaikan harga CPO. Harapan untuk dibukanya lockdown mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena kasus korona semakin memburuk di China.

Selain itu, ringgit Malaysia yang kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian membuat harga CPO menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang asing.

Di India, Solvent Extractors Association (SEA) telah mendesak pemerintah untuk menaikkan bea masuk minyak sawit olahan menjadi 20% dari saat ini 12,5% untuk melindungi penyulingan dalam negerinya.

Perbedaan bea masuk saat ini sebesar 7,5% antara minyak sawit mentah dan minyak sawit olahan telah menyebabkan impor minyak sawit olahan lebih tinggi dan penyulingan dalam negeri menjadi lebih sedikit permintannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Harga CPO Balas Dendam! Abis Tiarap, Kini Melesat 1%

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts