Harga Minyak Anjlok Gegara Cadangan Naik & The Fed yang Labil


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia kompak ambles pada perdagangan hari ini, Rabu (1/5/2024).

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Selasa (30/4/2024) harga minyak mentah berjangka brent ditutup US$87,86 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) di posisi US$81,93 per barel.

Pada hari ini per pukul 09:05 WIB, harga minyak dunia baik brent maupun WTI terpantau mengalami depresiasi. Brent turun sebesar 2,51% ke angka US$85,65 per barel. Sedangkan WTI juga melemah 0,91% ke angka US$81,18 per barel.



Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat naik minggu ini sebesar 4,906 juta barel untuk pekan yang berakhir 26 April, menurut The American Petroleum Institute (API).

Untuk minggu sebelumnya, API melaporkan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 3,23 juta barel.

Pada hari Selasa, Departemen Energi (DoE) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah di Cadangan Minyak Strategis (SPR) naik 0,6 juta barel pada tanggal 26 April. Persediaan sekarang berada di 366,3 juta barel yang merupakan titik tertinggi sejak April lalu.

Penurunan harga minyak dunia terjadi di tengah supply yang semakin bertambah serta data ekonomi yang cukup mengecewakan karena para pedagang kehilangan harapan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Inflasi yang sticky ini berarti bahwa harapan akan penurunan suku bunga yang akan permintaan minyak menjadi semakin berkurang.

Survei dalam CME FedWatch Tool menunjukkan pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed masih akan menahan suku bunganya pada Mei, Juni, Juli, dan September 2024. Hal ini semakin menunjukkan situasi higher for longer akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Putin & Arab Desak OPEC+ Pangkas Produksi, Minyak Terkerek

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts