Harga Minyak Nanjak 5 Hari Beruntun, Dunia Tak Jadi Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia – Inflasi Amerika Serikat yang mulai mendingin menjadi booster bagi harga minyak mentah dunia menguat selama sepekan perdagangan kemarin. Harga minyak mentah bisa menjadi indikator kesehatan dunia, saat resesi mengancam harganya cenderung turun karena ekspektasi permintaan akan menurun, begitu juga sebalik.

Read More

Dengan inflasi di Amerika yang semakin rendah, ada kemungkinan suku bunga dipangkas lebih cepat, dan resesi tidak akan dalam. Hal ini mendongkrak kinerja minyak mentah.

Pada perdagangan akhir pekan Jumat (13/1/2022) harga minyak mentah Brent tercatat US$ 85,28 per barel, naik 1,48% dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,87% menjadi US$79,86 per barel.

Sementara dalam sepekan harga minyak jenis Brent naik 8,54% secara point-to-point (ptp) dibanding posisi penutupan pekan lalu ke US$ 78,57 per barel. Sedangkan untuk minyak kontrak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 8,26% ke US$ 79,86 per barel pekan ini.


Pada perdagangan pekan ini, setidaknya ada setitik angin segar pasca inflasi Amerika Serikat (AS) mulai mendingin.Sementara itu China yang mulai mengabaikan kebijakan Zero-Covid­ ­menjadi bahan bakar bagi minyak untuk harganya melaju.

Data harga konsumen AS turun 0,1% menunjukkan inflasi sekarang dalam tren menurun yang berkelanjutan. Hal ini membuat dolar AS jatuh ke dekat posisi terendah dalam 9 bulan karena harapan The Fed akan kurang agresif dengan kenaikan suku bunga.

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve/The Fed, kemungkinan akan menaikkan suku bunga targetnya pada pertemuan berikutnya dengan targetkenaikan sebesar 50 basis poin (bps) ke kisaran 4,75%-5,00%, kata HSBC dalam riset.

Pasar juga mengantisipasi pembatasan tambahan pada pasokan minyak Rusia karena sanksi atas invasi ke Ukraina.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan larangan oleh Uni Eropa terhadap impor produk minyak bumi dari Rusia pada 5 Februari bisa lebih mengganggu daripada larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Artikel Selanjutnya


Alert! Harga Minyak Dunia Ambruk ke Bawah US$ 90/barel

(ras/ras)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts