Harta Orang Terkaya Asia Menguap Rp 507 T Karena Utang

Jakarta, CNBC Indonesia – Wang Jianlin dulu dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia. Ia merupakan pemilik dari Dalian Wanda Group yakni perusahaan raksasa di bidang real estate yang menguasai banyak hotel, mal, hingga sempat menguasai bisnis jaringan bioskop terbesar dunia, AMC Entertainment.

Read More

Berkat kesuksesannya menginisiasi banyak bisnis di dalam dan luar China. Namun, sayangnya sekarang tidak lagi, dia bahkan terlempar dariĀ jajaran 30 orang terkaya di negaranya sendiri.

Kemerosotan tersebut bermula dari mimpi besarnya. Dia ingin membangun kerajaan hiburan dan pariwisata tingkat global di China.

Ia ingin meniru apa yang dilakukan Walt Disney membangun taman bermain Disneyland. Intinya ia ingin menjadi Walt Disney asal China.

Namun alih-alih menjadi Disney-nya China, sosok yang sempat dinotbatkan Forbes sebagai orang terkaya di Asia dengan kekayaan US$ 33 miliar atau Rp 507 Triliun pada 2016 lalu itu, kini jadi “calon” orang miskin. Penyebabnya karena dia dan perusahaannya terlilit utang sebesar US$ 56 miliar atau Rp 784 triliun akibat kesalahan menghitung prospek bisnis.

Akibat utang itu kekayaan dia merosot hingga 80% menjadi hanya US$ 7,8 miliar atau Rp 120 Triliun. Bersamaan dengan itu pula, kerajaan bisnis yang dibangunnya sejak 1988 itu juga ikut memburuk dengan cepat.

Sebagaimana dilaporkan Forbes, untuk keluar dari jeratan utang itu Wang terpaksa menjual hotel, taman hiburan, dan proyek pariwisata lain senilai lebih dari US$ 9 miliar kepada para pengembang properti lain di China. Tercatat, lewat lini bisnis Wanda Cultural Industry Group, dia juga telah menjual kepemilikan saham di perusahaan media AS Legendary Entertainment seharga US$ 760 juta pada 2022 lalu.

Ia juga menjual saham di klub bola Spanyol Atletico Madrid dan jaringan bioskop terbesar di AS, yakni AMC Entertainment. Dikabarkan juga, pada awal 2023 lalu Wang juga dilaporkan menjual 3 pusat perbelanjaan kepada perusahaan lokal senilai US$ 80 juta.

Sayang, seluruh upaya itu belum membuahkan hasil. Saking besarnya utang, hasil penjualan itu tidak berhasil menutupinya. Wang tetap saja terjerat utang.

Dalam pewartaan Forbes, diketahui juga dia telah mendaftarkan salah satu anak perusahaannya, Dalian Wanda Commercial Management (DWCM), untuk bisa melantai di bursa saham (IPO) dalam waktu dekat. Pendaftaran ini bertujuan untuk bisa mendongkrak penjualan guna menutupi utangnya.

Diproyeksikan, lewat IPO DWCM, Wang dapat melunasi utangnya sejumlah US$ 13 miliar. Utang itu sendiri jatuh tempo pada akhir tahun nanti.

Namun publik sulit untuk memercayai kembali Wang. Praktis, mereka tidak mau berinvestasi kepada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan buruk.

Dan sebelum IPO itu terwujud, Forbes memprediksi kalau IPO bakal gagal. Alasannya karena regulasi China mengharuskan setiap perusahaan yang ingin melantai di bursa saham mengharuskan membayar biaya senilai US$ 4,2 miliar.

Pada titik inilah, Wang sudah jatuh tertimpa tangga. Dia yang terlilit utang, kini juga susah mengumpulkan uang kembali untuk bisa hidup.

Kendati demikian, firma finansial Chanson & Co kepada Forbes menyebut satu cara untuk membuat Wang bisa bertahan hidup adalah lewat penjualan aset di luar negeri. Wang bisa menjual atau menggadaikan jaringan pusat perbelanjaan Wang di luar negeri untuk mengumpulkan dana.

Aset di luar negeri dinilai bisa lebih mahal, sehingga saat terjual uangnya bisa untuk pembayaran utang dan hidup keseharian Wang. Meski, saat dicairkan pun jumlahnya masih belum cukup untuk menutup lubang utang tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Sengit! Raja Batu Bara RI Salip Kekayaan Pemilik Djarum-BCA

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts