Hilirisasi Tambang Bagus Buat UMKM, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah menggenjot hilirisasi industri, terutama di sektor tambang. Selama ini hilirisasi dianggap hanya menguntungkan perusahaan maupun pengusaha besar.

Read More

Namun ternyata hilirisasi juga bisa menjadi peluang bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso saat menutup acara BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (23/1/2023) mengatakan, bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi secara khusus memberikan perhatian dalam program hilirisasi dan peluang kepada UMKM. 

“Kemenko Marves memberikan concern dalam berbagai program hilirisasi yang juga menjadi peluang yang luar biasa dan value chain bagi pengembangan bisnis UMKM. Bukan hanya investasi besar, namun pengelolaan sumber daya alam ini bisa memberi nilai tambah bagi UMKM,” rinci Sunarso.

Pada acara yang sama, Deputi Bidang Koordinator Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan, UMKM di sekitar kawasan industri memiliki potensi besar dan harus mendapatkan pendampingan. Di wilayah Indonesia Timur misalnya, UMKM di sekitar kawasan industri bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru.

“Kalau boleh titip sektor UMKM di sekitar kawasan industri di Indonesia Timur. Di Morowali misalnya, sepanjang 3 km ada banyak warung karena pertumbuhan tenaga kerja signifikan,” kata Seto dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis (23/1/2023).

Dia menyebut di Morowali kini memiliki 60 ribu tenaga kerja, kemudian di Weda Bay ada 40 ribu. Dengan wilayah terbatas, pertumbuhan UMKM yang menopang kawasan industri, menurutnya bisa dikembangkan, terutama dengan dukungan perbankan.

“Jadi kalau BRI bisa bantu, ini akan baik untuk kawasan industri. Target Weda Bay ada tenaga kerja 60 ribu juga. Jadi kalau masukkan keluarga kontraktor angka bisa lebih 100 ribu. Ini membutuhkan sandang, pangan papan,” kata dia.

Potensi kebutuhan ini, menurut Seto, bisa menjadi peluang pertumbuhan UMKM. Ke depannya pemerintah menyasar pertumbuhan investasi yang bisa fokus pada ekosistem, sehingga bisa berdampak positif pada ekonomi nasional, daerah, hingga UMKM.

Dengan investasi masuk ke kawasan industri, maka bisa menyerap tenaga kerja daerah dan ikut mendorong pertumbuhan UMKM.

“Kelihatannya dengan model kawasan industri ini bisa menumbuhkan sektor UMKM yang baik di wilayah itu. Sektor perdagangan, akomodasi makanan minuman ini jadi sektor terdampak,” tukas Seto. 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos BRI Sebut Indonesia Kebal Resesi, Tapi Ada Tantangan Ini

(bul/bul)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts