IHSG Diprediksi Masih Kuat Nanjak Sebelum Lebaran

Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan harga IHSG pada perdagangan Jumat (14/4/2023) menguat 0,49% di level 6818,57. IHSG masih dalam trend penurunan dalam major trend, IHSG sedang berusaha keluar dari jalur downtrend setelah berhasil menembus area trendline.

Read More

Dari luar negri terdapat sentimen positif dari pergerakan harga saham bank-bank AS pada perdagangan hari Jumat (14/4/2023) di tutup cukup menguat. Bahkan JPMorgan Chase & Co (JPM.N) melonjak 7,55% setelah laporan triwulanannya mengesankan para investor. JPMorgan, pemberi pinjaman AS terbesar berdasarkan aset, melaporkan laba kuartal pertama tahun 2023 yang mengalahkan perkiraan pada pendapatan bunga. Dimana pendapatan bunga bersih melonjak hampir 50% dari tahun lalu pada tingkat yang lebih tinggi.

Saham Citigroup C.N juga naik pada perdagangan Jumat (14/4/2023) sebesar 4,78% setelah laba kuartal pertama tahun 2023 juga mengalahkan ekspektasi karena memperoleh lebih banyak dari peminjam yang membayar bunga pinjaman lebih tinggi.

Namun, investor Wells Fargo&Co (WFV.N) harus turun 0,05% setelah mengalahkan ekspektasi laba kuartal pertama tahun 2023 karena diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi, tetapi para eksekutif mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS akan melambat sebagai respon terhadap pengetatan kebijakan moneter.

Di sektor perbankan regional, yang bulan lalu dilanda krisis dengan kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, First Republic FRC.N dan Zions Bancorp ZION.O bersimpati dengan PNC Financial, dimana pertumbuhan pinjaman dan pendapatan untuk tahun 2023 jauh dari ekspektasi Wall Street.

Pendapatan bunga bersih PNC Financial meski lebih tinggi dari kuartal tahun lalu, kira-kira 1% di bawah rata-rata ekspektasi analis.

Analis Credit Suisse Susan Katzke juga mencatat dalam penelitian bahwa pendapatan PNC Financial tahun 2023 untuk pertumbuhan 4% hingga 5% lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya untuk pertumbuhan 6% hingga 8%, sementara estimasi untuk pertumbuhan pinjaman rata-rata turun menjadi 5% hingga 7% berkisar antara 6% hingga 8%.

Namun untuk perdagangan harga saham PNC Financial pada Jumat (14/4/2023) di tutup menghijau 0,36%.

Sentimen positif dari kenaikan kinerja perbankan AS yang membuat pergerakan beberapa saham perbankan AS bergerak menguat. Hal ini akan menjadi sentimen positif untuk sektor perbankan dalam negeri bahwa permasalah krisis global perbankan di AS sudah mulai teratasi dengan menunjukan hasil kinerja yang meningkat pada beberapa perbankan AS pada kuartal pertama tahun 2023.

Namun, ada beberapa sentimen negatif dari dalam negeri. Menurut beberapa ekonom Indonesia memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia mencatat US$4,82 miliar pada Maret 2023, dibandingkan US$5,48 miliar pada Februari 2023. Diperkirakan pertumbuhan ekspor Indonesia akan berkontraksi sebesar -5,29% yoy pada Maret 2023 dibandingkan 4,51% yoy pada Februari 2023, di tengah penurunan harga komoditas. Penurunan ekspor tersebut di dorong oleh permintaan global yang lesu di tengah inflasi yang tinggi dan kenaikan kebijakan suku bunga global yang sedang berlangsung.

Melihat hasil dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 5,44% terhadap IHPB Maret 2022. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian, yaitu sebesar 11,02%. Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) Maret 2023 sebesar 0,27% dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) Maret 2023 sebesar 1,16%.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun (y-on-y) pada Maret 2023 antara lain: telur ayam ras, beras, rokok kretek dengan filter, bensin, solar, dan tepung terigu.

Untuk perubahan IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun (y-on-y) Maret 2023 sebesar 5,64% terhadap Maret 2022, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas solar, semen, aspal, pasir, dan batu fondasi bangunan.

Kenaikan harga tersebut membuat inflasi per Maret 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Maret 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,97% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,36. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tual sebesar 7,49% dengan IHK sebesar 117,19 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 3,17% dengan IHK sebesar 112,59.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Maret 2023 sebesar 0,18% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2023 sebesar 0,68%. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Maret 2023 sebesar 2,94%, inflasi m-to-m sebesar 0,16%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,63%.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,05%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,74%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,72%; kelompok kesehatan sebesar 2,65%; kelompok transportasi sebesar 13,72%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,54%; kelompok pendidikan sebesar 2,75%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,00%; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,74%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23%.

Kenaikan harga pada beberapa produk dan jasa dapat mengakibatkan penurunan permintaan dalam jangka panjang. Hal ini dapat berpengaruh pada penurunan kinerja emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia, sehingga berpengaruh pula terhadap kinerja pergerakan harga sahamnya.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Cek Sentimen Pekan Terakhir Bursa 2022, Ada Reli Sinterklas?

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts