IHSG Ditutup Naik Tipis-Tipis, 5 Saham Big Cap Jadi Penggeraknya


Read More

Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (6/5/2024), setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024.

IHSG ditutup naik tipis 0,02% ke posisi 7.135,89. IHSG masih cenderung bertahan di level psikologis 7.100 hingga perdagangan awal pekan ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 21 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali.

Secara sektoral, sektor properti menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 2,56%.

Selain itu, beberapa saham juga terpantau menjadi penggerak atau movers IHSG. Berikut daftarnya.


Saham perbankan Himbara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 11,4 indeks poin.

IHSG terpaksa harus berakhir menguat tipis, setelah sempat bergerak cukup volatil. Penguatan IHSG terjadi setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 naik menjadi 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi. Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,09%.

Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.112,9 triliun.

Selain itu, terpantau pula investor asing masuk ke pasar keuangan domestik yang menunjukkan bahwa investor asing mulai optimis dengan pasar keuangan domestik.

Bank Indonesia (BI) telah merilis data transaksi 29 April – 2 Mei 2024, bahwa investor asing di pasar keuangan domestik tercatat tercatat beli neto Rp 3,06 triliun terdiri dari beli neto Rp 3,75 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp 2,27 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 1,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 2 Mei 2024, investor asing jual neto Rp 53,76 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 6,11 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 13,87 triliun di SRBI.

Hal ini memberikan angin segar yang berujung pada penguatan pada pasar keuangan domestik termasuk IHSG.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Tancap Gas 1% Lebih, 7 Saham Big Cap Ini yang Bantuin

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts