IHSG Gagal Nanjak, 8 Saham Ini Jadi Beban


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (22/2/2024), setelah bergerak volatil sepanjang perdagangan hari ini.

IHSG ditutup turun 0,13% ke posisi 7.339,636. Sebelum terkoreksi di akhir perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh rekor tertinggi sementaranya di 7.365,761, sekitar pukul 11:00 WIB.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 8,9 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang diperdagangkan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 297 saham menguat, 218 saham melemah, dan 256 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi kembali menjadi pemberat terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,17%.

Beberapa saham juga memperberat (laggard) IHSG pada hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi laggard IHSG.












Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Mandiri (Persero) BMRI -13,69 7.100 -2,07%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM -10,52 4.090 -2,15%
Bank Central Asia BBCA -6,84 9.875 -1,00%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI -5,81 6.250 -0,79%
GoTo Gojek Tokopedia GOTO -2,07 79 -1,25%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI -1,81 5.950 -0,83%
Bayan Resources BYAN -1,60 19.500 -0,51%
Chandra Asri Petrochemical TPIA -1,28 4.630 -0,86%

Sumber: Refinitiv

Saham perbankan raksasa dengan kapitalisasi para terbesar keempat di Indonesia yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 13,7 indeks poin.

IHSG bergerak cukup volatil pada hari ini. Pada awal perdagangan sesi I hingga sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG bergerak melemah, kemudian sempat menguat hingga akhir sesi I. Pada awal sesi II, IHSG sempat menguat sejenak namun sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG kembali melemah hingga akhir perdagangan hari ini.

Investor sepertinya cenderung wait and see setelah mencerna risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Dalam risalah pertemuan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC Minutes) yang dirilis dini hari tadi waktu Indonesia, The Fed mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan menyatakan optimisme dan kehati-hatian terhadap inflasi.

Keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil jika pejabat The Fed memiliki keyakinan yang besar bahwa inflasi terus melandai.

“Sebagian besar partisipan menekankan risiko jika melonggarkan stance kebijakan lebih cepat dan menekankan penting untuk menilai data-data mendatang dengan hati-hati untuk memastikan apakah inflasi memang akan berlanjut turun ke 2%,” tulis FOMC, dikutip dariCNBC International.

Para pejabat The Fed juga mencatat bahwa mereka ingin melihat lebih banyak hal sebelum mulai melonggarkan kebijakan, sambil mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan berakhir.

Di lain sisi, IHSG berhasil menguat di tengah perilisan data ekonomi yang dirilis pada hari ini yakni data ransaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).

BI mencatat bahwa defisit transaksi berjalan sebesar US$ 1,6 miliar (0,1% dari PDB) pada keseluruhan 2023. Posisi ini berbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika RI mencatat surplus US$ 13,2 miliar.

Sementara itu, transaksi berjalan mencatat defisit US$ 1,3 miliar (0,4% dari PDB) pada akhir kuartal IV-2024, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Kendati defisit, BI melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2023 mengalami surplus US$ 8,6 miliar.

Dia mengatakan surplus ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang mencatat defisit US$ 1,5 miliar.

“Surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Habis Cetak Rekor IHSG Balik Lesu, Saham Ini Biang Keroknya

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts