IHSG Gak Ada Tenaga, Investor BIsa Lakukan Ini Buat Cari Cuan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Manajer investasi PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) menjelaskan peluang investasi di kala dunia tengah menghadapi berbagai gejolak ekonomi, seperti era suku bunga tinggi yang akan bertahan lama atau higher for longer hingga faktor geopolitik.

Head of Investment Specialist PT Sucor Asset Management Lolita Liliana memproyeksi suku bunga acuan global paling cepat akan turun pada kuartal III-2024. Kemudian, ia memandang inflasi di Amerika Serikat (AS) akan turun lagi dengan catatan bila konflik di Timur Tengah tidak meluas. Di sisi lain, sentimen setelah pemilu bakal positif, karena pemerintah akan mendorong target-targetnya.

Menurut Lolita, investor ritel dalam menghadapi keadaan ini harus berkaca pada profil risikonya serta jangka waktu investasinya. Seperti dalam berinvestasi pasar saham saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tren melemah belakangan ini.

“Kalau memang profil risikonya konservatif walaupun ada opportunity di saham, apakah saya harus ambil? Balik lagi sih, misal profil risiko konservatif, horizon investasi pendek, ambil tiba-tiba sahamnya nggak naik secepat yang kita mau, atau volatilitas terlalu tinggi. Kan nggak bagus juga,” ujarnya di Habitate, Selasa (7/5/2024).

Sementara bagi para investor berprofil risiko agresif dengan jangka waktu panjang, dapat mulai ‘menyerok’ saham-saham.

Kemudian untuk produk pendapatan tetap (fixed income), Lolita mengatakan saat ini keuntungannya (yield) sudah mencapai 6%. Ini telah meningkat dari sekitar 3% pada dua tahun lalu.

“Kalau sekarang kan sebenarnya sudah di 6%, jadi kalau kita melihat bukannya tidak mungkin turun lagi atau yield-nya naik lagi, tapi sudah terbatas. Jadi kalau sudah terbatas, berarti risiko lebih rendah,” jelas Lolita.

Maka dari itu, ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk masuk ke fixed income lagi karena downside risk sudah terbatas.

Bagi para investor konservatif, Lolita mengatakan bisa masuk ke reksa dana pasar uang (RDPU). Ia menyebut pasar uang diuntungkan dengan suku bunga tinggi dan yield obligasi yang sedang melambung.

“Jadi pas banget ya, nasabah bisa mulai berinvestasi di dalam kondisi yang sebenarnya sedang koreksi. Jadi untuk tujuan jangkanya lebih dapat,” imbuhnya.

Maka dari itu, Sucor AM tidak merevisi target pertumbuhannya. Pertumbuhan Asset Under Management (AUM) diperkirakan bakal mencapai Rp26 triliun untuk tahun ini. Lolita mengungkapkan, pihaknya sudah merealisasikan AUM sebanyak Rp23,5 triliun per kuartal I-2024.

Untuk diketahui, IHSG ‘nyungsep’ ke zona merah pada perdagangan sesi II Selasa (7/5/2024). Per 14.14 WIB, indeks berada di posisi 7.130,09 atau terkoreksi 0,11%. Sepanjang sepekan terakhir, IHSG telah ambles 0,36%, dan dalam sebulan terakhir sebesar 2,18%.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Video: Intip Prospek Pasar Saham Jelang Tutup Tahun

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts