IHSG Gaspol, Saham-Saham Energi Ini Jadi Bahan Bakarnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan awal pekan ini (07/02/23) berakhir di 6935,30 atau naik tajam 0,89% secara harian.

Read More

Sebanyak 272 saham terapresiasi, 245 saham mengalami koreksi dan 208 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 10,78 triliun dengan melibatkan lebih dari 22,54 miliar saham.

Hari ini secara eksklusif diperdagangkan di wilayah positif melanjutkan menghentikan penurunan kemarin. Dalam lima hari perdagangan, apresiasi IHSG terdorong naik menjadi 1,40%. Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja positif mingguan.

Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 1,24% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, delapan dari total sektor menguat. Sektor energi menjadi yang paling menguntungkan dengan kenaikan 3,38%. Sementara itu, sektor real estate terpantau menjadi sektor paling lemah turun 0,82%.

Saham-saham emiten energi yang menjadi pendorong kenaikan IHSG antara lain, Indo Tambangraya (7,67%), Bukit Asam (6,44%) Medco Energy (4,51%) United Tractors (4,08%) Adaro Energy (3,96%) dan Bayan Resources (3,47%).

Selain itu, perdagangan sesi II kali ini, terpantau seluruh bank buku IV meningkat dengan kenaikan tertinggi dari Bank Mandiri melaju 3,04%.

IHSG masih lanjut bergairah setelah di rilisnya data cadangan devisa pada periode Januari 2023 yang kembali mencatatkan hasil yang positif.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar.

“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa (7/2/2023).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

(Muhammad Azwar/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts