IHSG Hari Ini Turun 0,19%, Jelang Libur Panjang 5 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (23/6/23) turun 0,19% ke level 6.393,73.

Read More

Penurunan IHSG hari ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya. Dengan demikian, dalam lima hari perdagangan, koreksi IHSG semakin bertambah yakni 1,57%. Tak hanya itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 3,08%.

Hingga sore ini terdapat 358 saham yang melemah, 213 saham tidak bergerak dan hanya 168 saham yang menguat.

Transaksi hari ini relatif lebih sepi dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya, melibatkan sekitar 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 985 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 8,75 triliun lebih.

Menurut catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, sebagian besar sektor melemah dimana sektor Finansial menjadi yang paling bawah turun sebesar 0,61%. Berdasarkan bobot Indeks poinnya, berikut pemberat utama (laggard) IHSG pada hari ini:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (-9,15)

2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (-3,84)

3. PT Bank Jago Tbk (-1,56)

4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (-0,99)

5. PT Bukit Asam Tbk (-0,78)

Investor kembali dibuat kekecewa setelah The Fed menegaskan kebijakan hawkishnya tahun ini. Ketua The Fed, Powell, juga telah menegaskan kemungkinan adanya peningkatan suku bunga untuk menurunkan inflasi lebih lanjut. Meskipun pada pertemuan FOMC pekan lalu suku bunga tidak dinaikkan, namun kemungkinan kenaikan suku bunga masih besar menurut Powell.

The Fed memperkirakan akan ada dua kenaikan suku bunga tambahan hingga akhir tahun 2023. Sementara itu, Bank of England (BoE) baru saja menaikkan suku bunga acuannya karena inflasi yang masih tinggi di Inggris. Inflasi yang jauh di atas target BoE memberikan tekanan bagi bank sentral untuk menjaga kebijakan moneter yang ketat. Hari ini, data awal PMI manufaktur dan data inflasi Mei 2023 dirilis di beberapa negara, termasuk Jepang, Singapura, dan Inggris.

Sementara dari dalam negeri, pasar masih akan memantau keputusan BI yang kembali mempertahankan suku bunga acuannya kemarin. Sebelumnya kemarin, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%. Langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan untuk memastikan terkendalinya inflasi pada 2023 dan 2024 pada level 3 plus minus 1%.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 21-22 Juni 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Belum Sanggup Jebol 6.740, Waktunya IHSG Rehat Sejenak?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts