IHSG Hari Ini Turun 0,29%, Sektor Energi Paling Beban

Jakarta, CNBC Indonesia – Hingga penutupan perdagangan hari ini berakhir, Senin (19/6/23) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terparkir di zona merah. Pada penutupan sesi II turun 0,29% menjadi 6.686,05.

Read More

Transaksi hari ini melibatkan sekitar 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 7,5 triliun lebih.

Hingga sore ini terdapat 269 saham yang melemah, 254 saham menguat sementara 218 lainnya stagnan. Dengan demikian dalam lima hari perdagangan, IHSG terkoreksi 0,54%. Lebih lanjut, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 2,40%.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, setengah dari total sektor melemah dengan sektor energi menjadi yang paling merugikan indeks turun 0,49% disusul sektor Kesehatan dan Teknologi yang secara bersamaan melandai 0,46%. Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi laggard IHSG berdasarkan bobot indeks ponnya adalah sebagai berikut:

1. PT Bank Central Asia Tbk (-3,52)

2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (-3,05)

3. PT Indofood Tbk (-2,44)

4. PT Bank Mandiri Tbk (-2,35)

5. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (-1,98)

Investor saat ini tengah memperhatikan dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunga namun tetap memberikan sinyal kenaikan ke depan. Artinya, gonjang-ganjing ekonomi memang belum berakhir.

Selama pekan ini, keputusan suku bunga akan menjadi fokus utama investor Tanah Air.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 21-22 Juni mendatang.

Pada Kamis (22/6), RDG akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan. Sejauh ini, pelaku pasar memproyeksikan BI masih akan kembali menahan suku bunga di level 5,75%.

Hingga rapat terakhir pada bulan lalu, itu berarti suku bunga sebesar 5,75% kemudian ditahan selama empat bulan terakhir.

Untuk rilis data makro, pada Senin dan Selasa waktu AS, pelaku pasar akan mencermati data terbaru soal pasar perumahaan AS, termasuk izin bangunan dan perumahan baru untuk bulan Mei, dan Indeks Pasar Perumahan NAHB untuk Juni.

Kemudian, pada Rabu dan Kamis, Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan memberikan testimoni di depan Kongres, sebagai bagian dari testimoni tengah tahunan tentang kebijakan moneter.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Belum Sanggup Jebol 6.740, Waktunya IHSG Rehat Sejenak?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts