IHSG Langsung Ngegas Naik 0,4%, Bakal Awet Hingga Akhir Perdagangan?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kembali menguat pada perdagangan sesi I Kamis (18/4/2024), meski pasar masih cenderung wait and see memantau perkembangan sentimen pasar global hari ini.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,4% ke posisi 7.159,63. Selang tiga menit setelah sesi I dibuka, IHSG sudah menguat menjadi 0,53% ke 7.168,15.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 420 miliar dengan melibatkan 508 juta lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 47.013 kali.

Investor masih memantau perkembangan sentimen pasar global hari ini, di mana ketegangan di Timur Tengah dan sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang masih cenderung hawkish.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan perlu lebih banyak waktu untuk memastikan pemangkasan suku bunga. Dalam diskusi panel di acara Washington Forum on the Canadian Economy, Washington, D.C. pada Selasa waktu AS (16/4/2024) ia mengatakan perekonomian AS belum melihat inflasi kembali sesuai target bank sentral yakni di kisaran 2%.

Senada dengan pernyataan para pejabat bank sentral baru-baru ini, Powell mengindikasikan tingkat kebijakan saat ini kemungkinan besar akan tetap berlaku sampai inflasi mendekati target 2%.

“Data terbaru jelas tidak memberikan kita kepercayaan yang lebih besar, dan malah menunjukkan bahwa kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk mencapai kepercayaan tersebut,” katanya dalam forum bank sentral.

Menurut perangkat FedWatch peluang penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi September sebesar 25 basis poin menjadi 5%-5,25%. Peluang penurunan tersebut sebesar 46,5%.

Optimisme pasar mengenai penurunan suku bunga sudah bergeser cukup jauh dalam empat bulan pertama 2024.

Pada akhir 2023, pasar memiliki proyeksi penurunan suku bunga terjadi pada Maret 2024. Kemudian bergeser menjadi April dan terakhir Juni 2024.

Pergeseran ini karena data-data menunjukkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam masih kuat.

Di lain sisi, pada hari ini investor juga akan memantau rilis data klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir pada 13 April 2024. Trading Economics memperkirakan klaim awal pengangguran akan meningkat menjadi 215 ribu dari pekan sebelumnya 211 ribu.

Data ini akan menjadi perhatian investor yang mulai tidak yakin bahwa penurunan suku bunga The Fed akan segera dilakukan.

Tak hanya itu saja, ketegangan di Timur Tengah juga masih akan menjadi fokus investor pada hari ini. Ketegangan di Timur Tengah akan meningkatkan ketidakpastian global sehingga investor menahan diri atau memilih safe haven seperti dolar AS ketimbang di pasar berisiko.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Masih Menanjak, IHSG Bisa Tutup Tahun 2023 di 7.300-an?

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts