IHSG Potensi Bergerak Mixed, Catat Suport dsn Resistennya!

Jakarta, CNBC Indonesia – 

Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam pada perdagangan awal pekan kemarin. Saat Pasar saham Indonesia terapresiasi, mata uang sang Garuda terpuruk.

Read More

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (13/02/23) berakhir di 6.900,14 atau terapresiasi 0,29% secara harian.

Sebanyak 258 saham menguat, 268 saham mengalami koreksi dan 195 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 8,9 triliun dengan melibatkan dari 23,4 miliar saham.

Kenaikan IHSG hari ini sekaligus menghentikan tren penurunan selama dua hari beruntun. Sejak awal tahun, IHSG mencatatkan penguatan 0,72% (year to date/ytd).

Berdasarkan data Refinitiv, tujuh dari sepuluh sektor menguat. Sektor teknologi masih menjadi sektor yang paling menguntungkan indeks dengan kenaikan 1,26% disusul sektor 1,26%. Sementara itu, sektor kesehatan terpantau menjadi beban indeks turun 1,35%.

Kenaikan IHSG disebabkan menguatnya saham-saham dengan kapitalisasi jumbo. Gojek Tokopedia terbang 10,48% dan saham Bank Mega melayang 6,09%.

IHSG menguat di kala mayoritas indeks utama di Asia melemah. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup merosot 0,88% ke 27.427,3, Hang Seng Hong Kong turun 0,12% ke 21.164,42, Straits Times Singapura ambles 1,07% ke 3.324,7, ASX 200 Australia terkoreksi 0,21% ke 7.417,8, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,69% menjadi 2.452,7.

Kinerja indeks tanah air pada penutupan sore ini mengekor bursa acuan Amerika Serikat (AS) yang mayoritas menguat Jumat lalu jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Januari 2023 yang akan dirilis pada Selasa malam waktu Indonesia Barat.

Analisis Teknikal


Foto: Refinitiv
Analisis Teknikal IHSG

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Fibonacci Retracement untuk mencari resisten dan support terdekat.

Pada Jumat kemarin, IHSG ditutup dengan lilin (candle) hijau yang membuat IHSG kembali menyentuh level psikologis 6.900.

Saat ini 6.960 menjadi garis resisten terdekat IHSG.

Sedangkan, pada hari ini akan kembali menguji support berupa garis fibo 78,6% (6.880). Apabila tertembus, level support selanjutnya pada 6.800 yang juga merupakan support kuat karena berada di fibo 61,8% di 6800.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Adapun, Posisi RSI ditutup ke 55,39. Dengan ini, level 60-an menjadi sinyal pembalikan IHSG sejak Oktober lalu.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas MA 26.

Melihat data di atas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang bergerak mixed. Level support terdekat di 6.800-6.880, sedangkan resistance di 6.960.

 


Artikel Selanjutnya


Bursa Asia Bikin Ngeri, Waspada IHSG Tumbang Hari Ini

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts