IHSG Rawan Longsor Kalau Jebol Level Ini di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan ditutup cenderung mendatar di sesi I, Selasa (8/8/2023). IHSG turun sangat tipis 0,01% ke 6.885,59, seiring 266 saham turun. Hanya 235 saham naik dan 232 stagnan.

Nilai transaksi mencapai Rp4,41 triliun dan 13,23 miliar saham. Investor sepertinya masih menimbang tumbuhnya ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023.

Read More

Sebelumnya, kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2023 mencapai 5,17% (year-on-year/yoy). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni yang tumbuh 5,4%.

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 3,86%. Dengan capaian ini, maka PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.226,7 triliun.

Realisasi ini lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi yang memperkirakan PDB RI pada kuartal II-2023 mencapai 4,98% (yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).

Adapun, realisasi ini juga sejalan dengan proyeksi Gubernur Bank Indonesia (BI). Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Seperti diketahui, Gubernur BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1% pada kuartal II-2023.

“Pada kuartal I ekonomi sudah menggeliat, sehingga di triwulan kedua ekonomi bisa mencapai 5,1% atau lebih karena adanya momen Lebaran,” kata Perry, dalam RDG April 2023, dikutip Senin (7/8/2023).

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan perekonomian dalam negeri masih mampu untuk tumbuh positif hingga diperkirakan 5-5,3% pada kuartal II-2023.
“Perkembangan positif ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 baik kuartal II dan keseluruhan tahun diperkirakan masih terjaga pada kisaran antara 5,0-5,3%,” ungkap

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat KSSK, dikutip Senin (7/8/2023).

Capaian tersebut, kata Sri Mulyani dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang semakin baik, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan ekspansi aktivitas manufaktur yang tergambar dari PMI Manufaktur mencapai 53,3 pada Juli 2023.

Analisis Teknikal




Foto: CNBC Indonesia
Pergerakan IHSG Hari Ini

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada sesi I, IHSG melorot ke bawah MA 20 (6.890) setelah sempat menembus 6.915 di awal perdagangan. IHSG masih bertahan di atas area penting 6.880 (Fibonacci 78,6%). Sejauh ini, IHSG juga kembali bertahan di atas support kunci, yakni garis MA 200 (6.835).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI turun ke 48,77.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di atas garis sinyal dengan kecenderungan menyempit.
Di sesi II, IHSG berpeluang menguji support penting terdekat berupa 6.880 (Fibonacci 78,6%). Apabila tertembus, IHSG akan menguji support berupa garis MA 200 (6.835). Adapun, resistance terdekat berada di MA 20 (6.890).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Sudah di Depan Mata! IHSG Tatap Level Psikologis 6.800

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts