Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup cerah pada perdagangan Rabu (30/8/2023), di tengah masih optimisnya pasar hingga hari ini.
Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup naik 0,13% ke posisi 6.966,66. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900 pada sesi I hari ini. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.000 pada sesi I hari ini.
Secara sektoral, sektor industri dan teknologi menjadi penopang IHSG pada hari ini. Sektor industri menopang indeks sebesar 1,51%, sedangkan sektor teknologi sebesar 1,38%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Telkom Indonesia | TLKM | 11,20 | 3.810 | 2,42% |
Merdeka Copper Gold | MDKA | 5,68 | 3.380 | 5,96% |
Bank Mandiri | BMRI | 2,41 | 5.975 | 0,42% |
Astra International | ASII | 2,39 | 6.450 | 0,78% |
Merdeka Battery Materials | MBMA | 2,32 | 805 | 6,62% |
Sumber: Refinitiv
Saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi saham yang menopang IHSG paling besar pada perdagangan hari ini, yakni mencapai 11,2 indeks poin.
IHSG kembali menguat, di tengah pasar yang masih optimis bahwa sentimen pasar makin membaik. Di global sendiri, mayoritas bursa saham menghijau, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Asia Pasifik.
Hal ini terjadi setelah data tenaga kerja terbaru di AS yang dirilis kemarin. Survei lowongan pekerjaan dan pergantian tenaga kerja terbaru menunjukkan penurunan pada Juli. Ini merupakan sebuah tanda stabilitas di pasar tenaga kerja.
Data JOLTs Openings pada periode Juli 2023 turun menjadi 8,83 juta lapangan kerja, dari sebelumnya sebanyak 9,16 juta lapangan kerja pada Juni lalu. Angka ini merupakan level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Sedangkan data JOLTs Quits periode Juli 2023 juga turun menjadi 3,55 juta lapangan kerja, lebih rendah dari periode Juni lalu yang sebanyak 3,8 juta lapangan kerja. Tingkat berhenti bekerja menurun ke level terendah dalam 30 bulan, sebuah indikasi bahwa pekerja melihat semakin sedikit peluang menarik di pasar kerja.
Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen (IKK) The Conference Board turun lebih besar dari perkiraan pada periode Agustus. IKK CB AS periode bulan ini turun menjadi 106, dari sebelumnya pada Juli lalu di angka 117.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat di Negeri Paman Sam mulai menahan belanjanya, meski secara pengukuran mereka masih cenderung optimis. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Skor di atas 100 menandakan konsumen optimistis melihat situasi ekonomi.
Saat ini, investor menanti rilis data tenaga kerja AS lainnya, yakni data Laporan upah non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) AS, di mana data ini akan diawasi ketat oleh investor dan tentunya bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). seiring dengan kemungkinan siklus pengetatan moneter bersejarah yang mendekati akhir.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
7 Saham Ini Bikin IHSG Terbang Jelang Libur Lebaran
(chd/chd)
Sumber: www.cnbcindonesia.com