penyebabsakit.com

IHSG Tak Mampu Finish di Zona Hijau, Karena Apa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13% ke level 6.601.75. 

Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 28 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 1,2 juta kali serta nilai perdagangan mencapai 15 Triliun.

Terdapat 292 saham mengalami koreksi, 233 saham menguat dan 177 lainnya konsisten tidak berubah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Mino, equity analyst indo premier sekuritas mengatakan kepada CNBC Indonesia dalam Power Lunch ekspektasi jelang rapat The Fed serta tertekannya saham emiten teknologi mengekang pergerakan IHSG pada perdagangan sesi II hari ini.

“Ada sedikit sikap hati-hati dari investor menjelang rapat The Fed yang akan diputuskan nanti malam, walaupun sebenarnya ekspektasinya adalah the fed itu akan memangkas besaran kenaikan suku bunga acuan” kata Mino

Lebih lanjut, Mino juga menyatakan sentimen lain yang ikut juga memberatkan adalah kembali tertekannya saham sektor teknologi.

“Mungkin tidak terlepas juga, karena masih menunggu rapat the fed, karena kita tahu sektor teknologi sangat sensitive terhadap kebijakan suku bunga acuan”, timpalnya.

Dari deretan Top Losers, PT. Hensel Davest Indonesia Tbk turun 6.25% diakhir perdagangan hari ini. Adapun volume perdagangan HDIT mencapai 33 miliar dengan nilai perdagangan mencapai 2 triliun.

Salah satu saham yang kembali membebani IHSG hari ini yaitu GOTO. Lagi-lagi, saham GOTO sudah ‘mandek’ sejak pembukaan perdagangan sesi I hari ini. GOTO anjlok dan terkena Auto Reject Bawah (ARB). Saham GOTO melemah 7% dan kembali turun ke bawah Rp 100/unit.

Pemicu lain anjloknya IHSG adalah koreksi saham saham bank besar alias big bank. Di antara empat bank besar, BBNI memimpin koreksi sebesar 1.30% bersama BBCA yang turun 0.86%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Libur Usai, Saatnya Kembali Memilah Saham Calon Cuan

(RCI/dhf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version