IHSG Waspada, Wall Street Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali turun pada perdagangan Senin (6/2/2023), melanjutkan kinerja buruk Jumat pekan lalu. Para investor kembali was-was akan kemungkinan bank sentral AS (The Fed) kembali agresif dalam menaikkan suku bunga. Jika hingga penutupan perdagangan Wall Street gagal bangkit, tentunya akan menjadi kabar buruk bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) besok. 

Read More

Indeks Dow Jones dibuka turun 0,2%, S&P 500 0,4% dan Nasdaq 0,6%. 

Secara mengejutkan perekonomian Paman Sam mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 517 ribu orang sepanjang Januari, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi di atas survei Reuters sebanyak 185 ribu orang,

Kemudian, tingkat pengangguran yang diprediksi naik menjadi 3,6% malah turun menjadi 3,4%. Rata-rata upah per jam masih tumbuh 4,4% year-on-year, lebih tinggi dari prediksi 4,3%.

Dalam kondisi normal pasar tenaga kerja yang kuat, tingkat pengangguran yang turun, serta rata-rata upah per jam yang naik cukup tinggi adalah kabar baik. Tetapi dalam kondisi saat ini itu menjadi berita buruk.

Pasar tenaga kerja yang kuat, begitu juga dengan rata-rata upah berisiko membuat inflasi semakin sulit turun ke target The Fed sebesar 2%. Artinya ada risiko The Fed kembali akan agresif menaikkan suku bunga, dan suku bunga tinggi ditahan lebih lama lagi.

Untuk diketahui, pasar saat ini melihat puncak suku bunga The Fed di kisaran 4,75% – 5%, artinya akan naik 25 basis poin lagi dari level saat ini. Selain itu, The Fed juga diperkirakan akan memangkas suku bunganya di akhir tahun nanti.

Pelaku pasar ini menanti pidato ketua The Fed, Jerome Powell pada Selasa siang waktu setempat.

Saat pengumuman kebijakan moneter pekan lalu, Powell menyebut tren penurunan inflasi sedang dimulai

“Kami saat ini bisa mengatakan saya pikir untuk pertama kalinya proses disinflasi sudah dimulai,” kata Powell, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (2/2/2023).

Namun, melihat pasar tenaga kerja yang kuat, menarik dinanti apakah Powell masih tetap tren penurunan inflasi sedang dimulai, atau kembali melihat inflasi masih bandel dan sulit turun.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Wall Street Lanjut Reli, Terbang 1% Lebih!

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts