India Jadi Biang Kerok, Harga Batu Bara Tak Membara Pekan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara acuan global mengalami pelemahan tipis dalam Sepekan terakhir menyusul koreksi harga komoditas energi fosil lain. Harga kontrak batu bara termal ICE Newcastle turun 0,75% dan ditutup di US$ 382,1/ton pada Jumat (9/12/2022).

Read More

Salah satu sentimen yang mengerek turun harga batu bara adalah adalah pelemahan harga minyak mentah dunia. Harga kontrak berjangka minyak Brent melemah 10,91% ke US$ 76,82/barel, Sementara kontrak minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi lebih dalam ke US$ 72,49/barel.

Sentimen di pasar masih terus diwarnai dengan kekhawatiran soal outlook perekonomian di tahun 2023 yang lebih negatif. Ancaman seputar tingginya inflasi, kenaikan suku bunga yang agresif hingga perang dapat menyeret ekonomi global ke jurang resesi.

Isu perlambatan ekonomi bahkan ancaman resesi membuat pelaku pasar khawatir terhadap prospek permintaan minyak dan sumber energi lain yang bakal menurun.

Di sisi lain impor batu bara India sebagai negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia yang turun juga membuat harga tertekan.

Impor batubara termal India turun ke level terendah dalam 9 bulan selama bulan November, melansir Reuters.

Penurunan permintaan impor India lebih disebabkan karena peningkatan produksi dalam negerinya. Untuk diketahui, India mengimpor 10,83 juta ton batu bara termal pada November, lebih rendah dibandingkan dengan 12,03 juta ton pada Oktober.

Impor batu bara kokas yang digunakan dalam pembuatan baja turun menjadi 4,56 juta ton dari 4,95 juta ton pada Oktober dan 5,3 juta ton pada November 2021.

Meskipun turun, pangsa impor batu bara dan kokas dari Indonesia dan Rusia naik menggeser Australia dan Afrika Selatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Market Focus: IHSG Hijau Hingga Harga Batu Bara Cetak Rekor

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts