India Ngamuk ke Miliarder George Soros, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus taipan India Gautam Adani semakin memanas. Terbaru, India mengecam investor miliarder George Soros.

Read More

Ini terkait ucapan Soros yang menuduh kasus Adani akan melemahkan kekuasaan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Bahkan, dapat membangkitkan demokrasi di negara itu.

Dalam sebuah konferensi di Sydney, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menolak tuduhan miliarder Hungaria-Amerika itu. Ia mengatakan bahwa komentar Soros adalah khas dari “pandangan Eropa-Atlantik”.

“Masih ada orang di dunia yang percaya bahwa definisi mereka, preferensi mereka, pandangan mereka harus mengesampingkan yang lainnya,” kata Jaishankar, mengutip CNBC International, Senin (20/2/2023).

“Dia sudah tua, kaya, berpendirian keras, dan berbahaya, karena yang terjadi adalah, ketika orang-orang seperti itu dan pandangan seperti itu dan organisasi semacam itu, mereka benar-benar menginvestasikan sumber daya untuk membentuk narasi,” tambahnya saat menanggapi pertanyaan tentang pernyataan miliarder tersebut.

Jaishankar menyebut pemilih India akan memutuskan bagaimana negaranya harus dijalankan. Ia pun menyindir “gangguan Soros” sebagai kolonialisme.

“Itu membuat kami khawatir. Kami adalah negara yang mengalami kolonialisme. Kami tahu bahaya apa yang terjadi jika ada gangguan dari luar,” imbuhnya.

Pekan lalu, Soros mengkritik India dengan mengatakan negara itu adalah negeri demokrasi meski Modi “bukan demokrat”. Kritik Soros terfokus pada hubungan “nyaman” antara Modi dan Adani.

“Modi dan taipan bisnis Adani adalah sekutu dekat. Nasib mereka saling terkait. Perusahaan Adani mencoba mengumpulkan dana di pasar saham, tapi gagal,” kata Soros.

Keduanya berasal dari negara bagian Gujarat di India Barat. Adani adalah pendukung awal aspirasi politik Modi dan memperjuangkan visi pertumbuhan pemimpin India untuk negara tersebut.

Modi terbang dengan jet Adani setelah dia terpilih menjadi pejabat nasional pada tahun 2014. Namun Adani kehilangan mahkotanya sebagai orang terkaya di Asia dalam hitungan hari setelah perusahaan short-seller Hindenburg Research diduga melakukan penipuan.

Grup Adani telah membantah melakukan kesalahan. Kemudian, ia menembak balik perusahaan tersebut dalam bantahan lebih dari 400 halaman.

“Adani dituduh melakukan manipulasi saham dan sahamnya ambruk seperti rumah kartu. Modi diam tentang masalah ini, tetapi dia harus menjawab pertanyaan dari investor asing dan di parlemen,” kata Soros.

Miliarder itu memperkirakan masalah Adani akan secara signifikan melemahkan “cengkeraman Modi pada pemerintah federal India”. Dan, membuka pintu untuk mendorong reformasi kelembagaan yang sangat dibutuhkan.

“Saya mungkin naif, tapi saya mengharapkan kebangkitan demokrasi di India,” kata Soros.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Kena Skandal Bikin Hartanya Nguap Rp 1.600 T, Ini Kata Adani

(sef/sef)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts