Ini Alasan Investor Asing Kepincut Investasi di Pasar Modal RI


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Perbankan dinilai sebagai salah satu sektor yang menjadi daya tarik investor global untuk investasi di pasar modal Indonesia. Bahkan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyebut sektor perbankan Indonesia punya potensi tumbuh tinggi baik di regional maupun global.

“Perbankan kita itu potensi tumbuhnya tinggi, keuntungan jauh di atas rata-rata di regional dan global,” ungkap Jeffrey dalam acara Market Outlook 2024 CNBCIndonesia, Kamis (15/2/2024).

Jeffrey pun tetap optimis pasar modal RI akan mencatatkan kinerja positif di tengah banyaknya sentimen negatif dari global. Dirinya menyebut, dalam 10 tahun terakhir bahkan IHSG tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global.

Sehingga, ia tidak melihat pemilu sebagai satu-satunya penggerak utama tumbuhnya pasar modal RI. “Tidak hanya Indonesia, ekonomi besar juga ada pesta demokrasi,” jelas Jeffrey.

Sementara itu, Direktur Star Asset Management, Hanif Mantiq juga melihat potensi sektor perbankan sangat besar. Menurutnya, fundamental perbankan yang kuat menjadi salah satu pendorong prospektifnya saham perbankan.

“Pertama dari sisi pertumbuhan kredit, ini projection di atas 10%-12%, kemungkinan penyaluran kredit lebih marak. Kedua, penurunan suku bunga belum tentu bikin NIM perbankan turun,” jelas Hanif pada acara yang sama.

Selain itu, dia menyebut kemungkinan ada anomali antara BI Rate dengan deposito perbankan.

“Kalau sekarang, BI Rate-nya sekitar 6% depositonya 5%, jadi bank sukses turunkan Cost of fund. Lalu dividen bank juga teritnggi sepanjang sejarah. Kita prediksi dividen perbankan lebih 4%-5%. Hal ini berbeda dengan dulu saat dividen perbankan masih 2,5%. Saya lihat saham perbankan naik sekitar 3%, double dari kenaikan IHSG yang 1,5%, ini yang jadi lokomotif utama,” tegas Hanif.

Hanif juga mengatakan, realisasi investasi di dalam negeri bisa lebih tinggi di tahun ini. Pasalnya tahun lalu investor masih menunggu stabilitas politik.

“Setelah pemilu selesai, semua bisa fokus ke stabilitas ekonomi. Maka akan mengalihkan investasi ke negara yang bertumbuh ekonominya. Selain ke Asia Selatan, investor juga masuk ke Asia Tenggara,” pungkas Hanif.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Teropong Harga Saham Emiten Emas 2024, Seberapa Menarik?

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts