Ini Deretan Emiten Batu Bara Cuan Tebal Tahun 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Para investor yang mengoleksi saham batu bara cenderung mengincar perusahaan yang memiliki laba terbesar. Sebab, capaian laba menentukan kinerja keuangan yang akan berdampak bagus pada saham perusahaan tersebut.

Read More

Seperti diketahui, emiten di sektor tambang ini sedang mengalami tren penurunan tahun ini. Meskipun terjadi penurunan harga di komoditas global, namun masih banyak investor yang berminat memilikinya untuk tujuan mencari keuntungan jangka menengah.

Padahal, perusahaan batu bara tergolong dalam saham siklis, yaitu saham yang perkembangan harganya mengikuti perkembangan perekonomian. Artinya, perkembangannya sesuai dengan harga bahan baku dan permintaan global, yang juga berkembang sesuai dengan perekonomian global.

Berikut Saham Batu Bara dengan Laba Terbesar 2023 :

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO)

Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 873,83 juta atau sekitar Rp 13,89 triliun sepanjang semester I-2023. Angka tersebut turun 27,90% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang menembus US$ 1,21 miliar.

Turunnya laba bersih tersebut karena pendapatan bersih ADRO pada paruh pertama tahun ini turun 1,75% yoy menjadi US$ 3,47 miliar dari sebelumnya yang sebesar US$ 3,54 miliar.

Padahal, volume penjualan batu bara ADRO pada semester I tahun ini mencapai 32,62 juta ton atau naik 19% secara tahunan. Penurunan harga jual rata-rata batu bara 18% menjadi penyebab kenaikan volume jual tidak berdampak pada pendapatan.

2. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) optimistis kinerja bisnis di 2023 tetap terjaga, meski ketidakpastian global dan tren pelemahan harga batu bara masih menghantui.

Sepanjang semester I 2023, PT Bayan Resources Tbk mengalami peningkatan pendapatan 2% year on year (YoY) menjadi US$ 2,04 miliar, dengan laba bersih turun 25% secara tahunan (YoY) menjadi US$ 723,85 juta atau setara Rp 11,51 triliun.

3. PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS)

PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) membukukan penurunan kinerja hingga paruh pertama 2023. Laba bersih GEMS turun tipis menjadi US$ 333,48 juta pada semester I tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GEMS mencatatkan pendapatan dari kontrak senilai US$ 1,44 miliar atau setara Rp21,65 triliun di semester I tahun ini. Pendapatan ini meningkat 8,15% secara tahunan dari US$ 1,33 miliar.

Pendapatan ini berasal dari penjualan luar negeri senilai US$ 1,02 miliar dan penjualan dalam negeri sebesar US$ 421,47 juta. Sementara itu, berdasarkan pelanggan, pendapatan dari pihak ketiga adalah sebesar US$ 1,32 miliar dan pihak berelasi senilai US$ 117,81 juta.

4. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)

Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) meraih pendapatan usaha US$ 3,18 miliar pada semester I 2023, atau naik 22,7% dari periode sama tahun sebelumnya US$ 2,59 miliar.

Laporan keuangannya menyebutkan, beban pokok penjualan naik menjadi US$ 1,75 miliar dari US$ 1,46 miliar, membuat laba kotor menjadi US$ 1,43 miliar naik dari periode yang sama di 2021 senilai US$ 1,13 miliar.

5. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Emiten tambang ITMG mencatat laba bersih sebesar US$ 306,94 juta pada semester I-2023. Angka tersebut anjlok 33,39% dari periode yang sama tahun 2022 yang sebesar US$ 460,82 juta.

Sedangkan laba bersih per saham dasar ITMG tercatat sebesar US$ 0,27, dari sebelumnya sebesar US$ 0,41 pada periode yang sama tahun 2022.

Mengutip laporan keuangannya dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), capaian laba tersebut berasal dari pendapatan bersih yang sebesar US$ 1,30 miliar pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut turun 8,45% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar US$ 1,42 miliar.

6. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada semester I – 2023 mencatat laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun. Laba tersebut turun 54,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 6,2 triliun.

Capaian laba tersebut berasal dari pendapatan PTBA yang hanya tumbuh 2% pada paruh pertama tahun ini yang sebesar Rp 18,9 triliun. Pencapaian laba bersih juba didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I 2023.

Total produksi batu bara PTBA pada Semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18% dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Laba Bank BNI Semester I-2023 Naik 17% Jadi Rp 10,3 T

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts