Ini Kata Bos Multifinance Soal Suku Bunga Naik & Kredit Mobil

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) ke level 6% kemarin, Kamis, (19/10/2023). Hal ini pun direspon oleh beberapa pemain multifinance.

Meski suku bunga BI naik, Executive Board Indomobil Finance, Gunawan Effendi Gunawan Effendi mengatakan, mengatakan, saat ini bunga jual di perusahaannya masih stabil. Dengan begitu, Indomobil Finance belum akan menaikkan bunga jual dalam waktu dekat.

“Saat ini bunga jual kita masih stabil,” ungkap Gunawan kepada CNBC Indonesia pada Jumat, (20/10/2023).

Gunawan menjabarkan, saat ini pendanaan Indomobil Finance berasal dari beberapa sumber. Diantaranya, fasilitas kredit bilateral perbankan, pinjaman sindikasi offshore dalam mata uang dolar Amerika dan penerbitan obligasi Rupiah.

Senada, Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim mengatakan, pihaknya belum akan menaikkan bunga kredit kendaraan di perusahaannya. Pasalnya, perbankan pun belum mengumumkan akan menaikkan suku bunganya.

“Baru naik kemarin, dari bank juga belum ada perubahan bunga, sementara bunga kami belum berubah,” ungkap Roni saat dihubungi.

Ia pun mengaku belum busa memproyeksikan kenaikan kredit jual tersebut.

“Belum bisa tahu naiknya berapa. Kami belum diskusi terkait hal ini,” tambahnya.

Sejauh ini, bila menilik dari situs resminya, BCA Finance menawarkan promo bunga kredit mobil baru penumpang mulai dari 3% untuk tenor setahun hingga 4,25% untuk tenor 4 tahun.

Diketahui, beberapa pertimbangan bisa membuat perusahaan multifinance menaikkan bunga kredit kendaraan kepada debiturnya, salah satunya kenaikan bunga BI. Pasalnya, kenaikan bunga BI bisa berdampak pada berkurangnya pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM).

Hal ini bisa terjadi bila peningkatan cost of fund (CoF) alias biaya yang harus dibayar oleh suatu lembaga keuangan atas penggunaan uang yang sumbernya dari pihak lain tidak diiringi dengan penyesuaian tingkat bunga yang dibebankan debiturnya.

[Gambas:Video CNBC]