Ini Rincian Nilai Dividen BRI, Negara Dapat Rp 25 T, Publik Rp 22 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Jumat (1/3/2024) menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80% atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen yang dibagikan ke pemegang saham. Nilai tersebut setara Rp 319 per lembar saham.

“Pertama dividen bagian negara Rp 25,71 triliun sudah termasuk interim yang dibagikan kepada negara. Pada 18 Januari 2024 sebesar 6,77 triliun sudah dibayarkan, dengan demikian sisa jumlah dividen tunai kepada negara adalah sebesar Rp 18,94 triliun ke rekening kas umum negara,” ujar Sunarso, Direktur Utama BRI saat RUPS, Jumat (1/3/2024).

Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 84 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 235. Sementara itu secara total BRI memutuskan membagikan divide senilai Rp 48,1 triliun atau sekitar 80% dari laba 2023.

Lebih rinci, negara akan mendapatkan Rp 25,71 triliun dan publik Rp 22,39 triliun. Pemerintah dan publik tahun lalu telah mendapatkan dividen interim sebesar Rp6,77 triliun dan Rp 5,9 triliun, sehingga sisa dividen yang akan dibagikan tahun ini Rp 18,94 triliun dan Rp 16,49 triliun.

“Sebagai bagian rencana kerja jangka panjang strategi transformasi BRIvolution 2.0, the most valuable banking group Southeast Asia dalam RUPS bri tahun 2024 hari ini telah setujui penggunaan laba bersih konsolidasi sebesar 80%,” kata Sunarso usai RUPST, Jumat (1/3/2024).

Sebelumnya Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perusahaan yang dia pimpin memiliki kemampuan untuk secara konsisten membagikan dividen dalam jumlah jumbo.

Ia menjelaskan BRI memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27%. Jumlah itu melampaui ketentuan Basel III yang mensyaratkan minimal CAR perbankan sebesar 17,5%.

“Kalau setiap tahun hanya mengkonsumsi CAR 2%, maka saya katakan jadi 4 sampai 5 tahun ke depan, BRI tidak butuh nambah modal. Kan modalnya lebih dari cukup, berapa pun laba BRI, tidak masalah jika laba itu dibagi dalam bentuk dividen,” kata Sunarso.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Erick Thohir Sukses ‘Reparasi’ BUMN, Dividen Meroket 150%

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts