Internet Rumahan RI Masih Minim, Telkom Bakal Lakukan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Adopsi home broadband atau koneksi internet rumahan di Indonesia rendah dibandingkan negara lainnya. Saat ini penetrasi home broadband di Indonesia baru 15%, padahal rata-rata di dunia mencapai 40%.

Read More

Direktur keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Heri Supriadi mengatakan gap adopsi internet rumahan ini memiliki potensi besar untuk digarap. Menurut dia, faktor yang menyebabkan rendahnya penetrasi home broadband adalah karena layanan ini yang belum terjangkau.

Telkom sebagai penyedia layanan telekomunikasi, menurutnya akan melakukan transformasi demi menyediakan internet broadband lebih yang terjangkau. Salah satu inovasi yang akan dilakukan, yakni transformasi pertama tentang fixed mobile convergence (FMC).

“Sektor konsumer akan kami satukan di Telkomsel. Jadi, IndiHome akan kami merge dengan Telkomsel. Ini membuat seamless experience pada customer di mana pun mereka berada dengan teknologi yang kami gunakan,” jelas Heri dalam Capital Market Outlook, Selasa (21/2/2023).

Selain itu, jelas Heri, Telkom akan melakukan efisiensi biaya operasional (operational expenditure/Opex) dan belanja modalĀ (Capex) demi menyediakan internet broadband lebih yang terjangkau. Sehingga pihaknya dapat lebih fokus untuk memperluas penyediaan layanan internet broadband.

“Dengan itu kalau kami bisa lakukan efisiensi banyak di capex, opex, dan lain-lain, kami bisa memberikan penetrasi yang affordable bagi masyarakat. Ini membuat negara kita menjadi kompetitif. Ini satu yang kita lakukan,” terang dia.

Sebelumnya, VP Marketing Management PT Telkom Indonesia Tbk Edie Kurniawan menargetkan layanan fixed broadband, IndiHome, bisa mencapai 10,2 juta pelanggan di 2023. Perusahaan menargetkan jumlah pelanggan bisa bertambah 600 ribu hingga 1 juta pelanggan di 2023.

Adapun saat ini total pelanggan IndiHome mencapai 9,2 juta, dan akan terus meningkat seiring tingginya minat pada fixed broadband.

“Pelanggan IndiHome naik tinggi di 2020-2021, sangat signifikan ketika pandemi. Bisa 3-4 ribu per hari, dan kami akan lihat di 2023 seperti apa, nampaknya masih tinggi untuk fixed broadband,” ujar Edie.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Telkom (TLKM) Raup Laba Rp 16 T di Kuartal III-2022

(rah/rah)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts