Investor Emas Berduka, Harga Jebol ke US$1800-an per Troy Ons

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas kembali jatuh dan berhasil menyentuh level di bawah US$1900 per troy ons. Pada perdagangan sebelumnya Rabu (27/9/2023), harga emas di pasar spot ditutup terkoreksi 1,36% diposisi US$ 1.874,69.

Posisi tersebut adalah yang terendah sejak enam bulan lalu. Pelemahan kemarin memperpanjang derita emas.

Read More


Emas melanjutkan penurunannya untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu karena daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil terpukul oleh spekulasi bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi, sementara para pelaku pasar mengharapkan lebih banyak isyarat dari angka inflasi AS pada minggu ini.

Prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama membuat investor beralih ke dolar yang lebih aman, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Minat terhadap emas semakin lemah dengan imbal hasil nol, imbal hasil Treasury juga tetap mendekati level tertinggi dalam 16 tahun.

“Selama narasinya tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, hal ini akan terus menekan logam mulia,” ucap Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.

“Jika data (inflasi) terus menguat, itu akan menjadi hal lain yang terus membebani emas,” tambah Ryan.

Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Jika angka inflasi turun, pelaku pasar dapat melihat dukungan datang pada emas dan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter bisa sedikit berkurang.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Selasa bahwa “soft landing” bagi perekonomian AS kemungkinan besar akan terjadi, namun ada juga kemungkinan 40% bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga secara signifikan untuk mengalahkan inflasi.




Foto: refinitiv

Di sisi lain, emas terus mendapat dukungan dari permintaan fisik yang kuat, terutama dari bank sentral dan China, meskipun secara dinamika jangka pendek masih dipengaruhi oleh The Fed.

Perak XAG turun 1,7% menjadi US$22,47 per ounce, level terendah dalam dua minggu. Platinum XPT turun sekitar 2,2% menjadi US$883,94 dan paladium XPD turun 0,3% menjadi US$1,219.48.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


‘Ngerem’ di Akhir Pekan, Emas Dunia Siap Ukir Rekor Baru Lagi

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts