Investor Masih Khawatir Krisis FTX, Bitcoin dkk Lesu Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa (22/11/2022), di mana investor masih menimbang dampak dari kejatuhan bursa kripto terbesar kedua yakni FTX.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin merosot 2,57% ke posisi harga US$ 15.809,02/koin atau setara dengan Rp 248.517.794/koin (asumsi kurs Rp 15.720/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambles 2,81% ke posisi US$ 1.102,37/koin atau Rp 17.329.256/koin.

Read More

Berikut pergerakan 7 kripto utama non-stablecoin pada hari ini.









Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC) 15.809,02 248.517.794 -2,57% -5,46% 303,75
Ethereum (ETH) 1.102,37 17.329.256 -2,81% -12,29% 134,90
BNB 256,00 4.024.320 -2,08% -8,61% 40,95
XRP 0,3564 5.603 -0,18% -4,74% 17,93
Cardano (ADA) 0,3056 4.804 -1,62% -8,32% 10,52
Dogecoin (DOGE) 0,07484 1.176 -1,73% -13,70% 9,93
Polygon (MATIC) 0,8006 12.585 0,61% -14,38% 6,99

Sumber: CoinMarketCap

Meski terlihat koreksi, tetapi Bitcoin masih cenderung bertahan di kisaran US$ 15.000, di mana kisaran harga ini menjadi yang terendah sejak November 2020.

Di lain sisi, investor kripto mengalokasikan sebagian besar aset mereka menggunakan posisi short pada pekan lalu, menandakan sentimen “sangat negatif” untuk mata uang digital di tengah kebangkrutan bursa FTX.

Posisi short, yang bertaruh pada penurunan harga aset, menyumbang 75% dari semua arus masuk, berdasarkan data dari CoinShares.

Arus masuk untuk Bitcoin berjumlah US$ 14 juta, tetapi mengingat popularitas posisi short, arus bersih bertambah menjadi negatif US$ 4,3 juta.


Sedangkan di Ethereum, posisi short juga mencapai level tertinggi baru sebesar US$ 14 juta, sementara token berbasis blockchain lainnya hanya terlihat arus keluar kecil.

Data menunjukkan bahwa investor sangat takut dengan keruntuhan FTX, yang pernah dianggap sebagai salah satu pertukaran kripto paling tepercaya tetapi berubah menjadi penipuan terbesar dalam sejarah.

“Sentimen agregat sangat negatif untuk kelas aset, kemungkinan merupakan akibat langsung dari kejatuhan berkelanjutan dari keruntuhan FTX,” kata James Butterfill, kepala penelitian di CoinShares, dikutip dari CoinDesk.

Diketahui, FTX memiliki kreditur sebanyak 50, di mana FTX memiliki utang di 50 kreditur tersebut hingga mencapai US$ 3,1 miliar. Adapun utang sebesar US$ 1,45 miliar di 10 kreditur terbesar FTX.

FTX dan afiliasinya mengajukan kebangkrutan Chapater 11 di Delaware, Amerika Serikat (AS) pada 11 November lalu, di mana hal ini menjadi salah satu ‘ledakan’ kripto dengan profil tertinggi, menyebabkan sekitar 1 juta pelanggan dan investor lainnya menghadapi kerugian total dalam miliaran dolar AS.

Di lain sisi, investor juga cenderung bertahan di tengah ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kedepannya.

Investor mencari sinyal lebih lanjut dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tentang kenaikan suku bunga di masa depan.

Saat ini, investor terus memantau pesan dari pejabat The Fed, setelah pekan lalu ketika mereka menilai kembali optimisme karena adanya kemungkinan perlambatan inflasi.

Namun, beberapa pejabat The Fed masih ada yang bernada hawkish dan menganggap bahwa melandainya inflasi pada Oktober lalu hanya bersifat sementara.

Pada Senin kemarin, Presiden The Fed Cleveland, Loretta Mester menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut, tetapi mungkin lebih kecil ke depannya.

Hari ini, investor kembali menantikan sinyal pejabat The Fed untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang jalur bank sentral ke depan ketika Presiden The Fed St. Louis, James Bullard pada pidatonya hari ini.

Selain itu, investor yang juga cenderung menahan selera risikonya terjadi jelang libur dua hari Hari Thanksgiving di AS, sehingga pasar saham akan cenderung sepi pada pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Gagal ‘To-The-Moon’, Laju Kripto Terkoreksi Heboh Taiwan

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts