Investor Tunggu Sikap The Fed, Wall Street Dibuka Lesu Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka cenderung melemah pada perdagangan Rabu (1/2/2023), jelang pengumuman keputusan suku bunga bank sentral AS.

Read More

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka melemah 0,48% ke posisi 33.923,59, S&P 500 terkoreksi 0,26% ke 4.065,91, dan Nasdaq Composite turun 0,1% menjadi 11.573,45.

Investor cenderung wait and see jelang pengumuman keputusan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada Rabu siang waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Pengumuman The Fed akan diikuti oleh komentar dari Ketua Jerome Powell.

Pasar memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) saja menjadi 4,5% – 4,75%, dengan probabilitas mencapai 98,4%, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group.

Beberapa indikator bahwa inflasi makin mereda membuat investor mengharapkan nada yang lebih dovish dari The Fed. Pada Selasa lalu, indeks biaya tenaga kerja, ukuran kenaikan upah, menunjukkan kompensasi naik 1% pada kuartal IV-2022, kurang dari perkiraan 1,1% dalam polling Dow Jones.

Namun, pasar mungkin terlalu terburu-buru mencari tanda-tanda bahwa jeda kenaikan atau bahkan poros akan segera hadir.

Selain The Fed, beberapa bank sentral negara maju lainnya juga akan merilis kebijakan suku bunga acuan terbarunya besok, yakni bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE).

ECB diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 3% kali ini, berdasarkan polling dari Trading Economics.

Sedangkan BoE juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4%.

Banyaknya pengumuman suku bunga pada pekan ini, dan akan semakin tinggi tentunya membuat pasar berhati-hati. Proyeksi kondisi ekonomi terbaru dari para bank sentral akan menjadi perhatian utama, apakah Negara Barat akhirnya mengalami resesi, atau bisa lolos.

Di lain sisi, data perubahan tenaga kerja dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan pertumbuhan penggajian swasta tumbuh lebih sedikit dari yang diharapkan pada Januari 2023.

Penggajian swasta naik 106.000 pada bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan pasar dalam polling Dow Jones yang naik 190.000 dan juga lebih rendah dari kenaikan Desember 2022 yang sebesar 235.000.

Selain itu, perilisan kinerja keuangan perusahaan di AS masih berlanjut, di mana saham Peloton melesat lebih dari 4% pada awal perdagangan hari ini, setelah perusahaan peralatan fitness tersebut mengatakan rugi bersihnya makin berkurang dari tahun ke tahun.

Saham Advanced Micro Devices melesat lebih dari 3%, setelah perusahaan semikonduktor itu melaporkan pendapatan kuartal keempatnya.

Namun, saham Snap ambruk lebih dari 15% di awal perdagangan, setelah perusahaan media sosial tersebut membukukan pendapatan kuartalan yang mengecewakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Investor Menanti Rilis Data Inflasi, Wall Street Dibuka Cerah

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts