Jadi ‘Pecundang’ Bareng, Saham Konglo BMTR-BFIN Ambles 7%

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan emiten milik konsorsium Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan Jerry Ng dkk PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) kompak anjlok lebih dari 6% pada Senin (19/6/2023). Keduanya menghuni top losers hari ini.

Read More

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, harga saham BMTR ambles 7,74% ke posisi Rp310/saham.

Saham BMTR tiba-tiba ‘longsor’ sekitar pukul 15.15 – 15.20 WIB dari Rp330 ke Rp300 sebelum akhirnya sedikit rebound ke harga penutupan.
Nilai transaksi saham milik taipan Hary Tanoesoedibjo tersebut mencapai Rp78,19 miliar dan volume perdagangan 245,81 juta saham.

Dengan ini, saham BMTR merosot ke zona merah setelah cenderung menghijau selama pekan lalu. Dalam sepekan, saham ini turun 1,27% dan dalam sebulan masih naik 3,33%.

Kabar teranyar, Pada 16 Juni 2023, BMTR melakukan paparan publik untuk Penawaran Umum (PUB) Perseroan atas Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap 1 Tahun 2023 (Obligasi I) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap 1 2023 (Sukuk I).

Perseroan berencana untuk menerbitkan fasilitas yang akan datang dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp3 triliun yang terbagi dalam 2 fase.
Penawaran pertama sebesar Rp850 miliar untuk Obligasi I dan Sukuk I sebesar Rp850 miliar.

Kedua fasilitas ini memiliki tingkat bunga tetap dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun.

Pembayaran bunga akan dilakukan setiap 3 bulan sesuai engan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran obligasi (principal) akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Obligasi dan Sukuk ini telah mendapatkan peringkat idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk keperluan refinancing BMTR dan sisanya akan ditahan sebagai modal kerja untuk membiayai lebih lanjut perkembangan Perseroan, terutama di bidang digital.

Obligasi I dan Sukuk I akan memasuki masa book building dari tanggal 15 Juni sampai dengan 23 Juni 2023.

Adapun, tanggal efektif diharapkan pada 28 Juni 2023 diikuti dengan penawaran umum antara 30 Juni hingga 3 Juli 2023 dengan tanggal distribusi pada 6 Juli 2023, dan akan dicatat oleh BEI pada 7 Juli 2023.

Mirip BMTR, saham BFIN merosot sedalam 6,42% ke posisi Rp1.385/saham. Hal ini membuat saham BFIN sudah memerah selama 3 hari beruntun sekaligus membuat kinerja sepekan minus 8,88%.

BFIN mulai mencatatkan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap V Tahun 2023 dengan nilai sebesar Rp1,1 triliun yang merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia dengan nilai keseluruhan sebesar Rp6 triliun di BEI pada 16 Juni 2023 atau Jumat pekan lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Laba BFIN Catat Rekor, Tapi Kok Beban Keuangan Naik 50%?

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts