penyebabsakit.com

Jajal Masuk Tol, Saham Gudang Garam (GGRM) Ngepul Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten produsen rokok asal Kediri yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terpantau kembali melesat pada perdagangan sesi I Rabu (25/1/2023).

Per pukul 09:22 WIB, saham GGRM melesat 5,45% ke posisi Rp 19.825/unit. Saham GGRM bergerak direntang harga Rp 18.800-20.150 dan sudah ditransaksikan sebanyak 1.835 kali dengan volume sebesar 2,08 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 41,39 miliar.

Hingga pukul 09:22 WIB, di order bid atau beli, ada 310 lot antrian di harga Rp 19.800/unit. Sedangkan di order offer atau jual, ada 279 lot antrian di harga Rp 19.825/unit.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun price to earning ratio (PER) saham GGRM saat ini mencapai 18,12 kali dengan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 37,71 triliun.

Sebelumnya, saham GGRM juga sempat ditutup melejit 9,78% di posisi Rp 18.800/unit pada perdagangan Selasa kemarin. Dalam empat hari terakhir termasuk hari ini, saham GGRM sudah berada di zona hijau.

Kabar dari perseroan yang akan menggarap Tol Kediri-Tulungagung pun masih direspon positif oleh investor dan akhirnya kembali mendongkrak saham GGRM, setelah sekian lama pergerakannya cenderung mendatar akibat terbebani dari kenaikan cukai rokok.

GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp 10,25 triliun pada kuartal II-2023.

Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi sebesar Rp 10,25 triliun, tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II-2023.

Sebagai informasi saja, Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono – Kediri.

Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.

Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pabriknya Kebakaran, Siapa Pemilik Gudang Garam (GGRM)?

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version