Jangan Cuma Bisnis, Nabung Emas Buat Lawan Masa Sulit


Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengimbau agar masyarakat yang sudah berwirausaha dapat menyisihkan pendapatannya untuk mulai menabung emas. Menurutnya, menabung emas dapat menjadi alternatif perencanaan keuangan sebagai perlindungan saat mengalami masa sulit.

“Caranya bagaimana menyisihkan sebagian uang bisa menabung emas yang naik nilainya dan bisa juga buat modal usaha,” ujarnya di Velodrome Jakarta, Senin (12/2).

Pria yang akrab disapa Tiko tersebut, melalui program PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PMN, Kementerian BUMN telah berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi nasabahnya.

Dalam hal ini, PNM memperluas kesempatan masyarakat pra dan rentan sejahtera untuk dapat melakukan usaha produktif, berupa pembiayaan, pendampingan dan binaan melalui Program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Saat ini sudah ada lebih dari 15 juta nasabah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso mengatakan, saat ini sudah sebanyak 37 juta nasabah ultra mikro yang mendapatkan akses pendanaan. Para nasabah tersebut telah diberikan edukasi terkait manfaat jasa keuangan.

“Pemberdayaan yang hakiki bukan melatih mereka untuk pinjam tapi melatih menabung. Sekarang di level ultra mikro dan mikro 173 juta penabung,” ungkapnya.

Sunarso menjelaskan berdasarkan data 2019 mencatat ada 45 juta pengusaha mikro dan ultra mikro. Namun, saat ini sudah ada 37 juta nasabah ultra mikro yang telah terjamah akses jasa keuangan perbankan.

37 juta nasabah tersebut berasal dari Holding UltraMikro (UMi) yang beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian.

Hingga akhir Desember 2023 lalu telah memberikan kredit kepada pelaku usaha ultra mikro sebesar Rp 611,6 triliun.

“37 juta (penerima kredit) ini kita raih bukan dengan omong-omong, tapi kita rencanakan dengan baik. Makannya kita bentuk holding ultra mikro,” tegasnya.

Di Indonesia sendiri, menurutnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian. Pertumbuhan di Indonesia juga diikuti dengan penyerapan tenaga kerja.

“Tugas negara yang utama mensejahterakan rakyatnya. Cara terbaik mensejahterakan rakyat adalah memberikan pekerjaan. Maka kita, ini BUMN, milik negara, badan usaha milik negara. Namanya usaha harus untung. Keuntungannya diberikan ke negara dan negara membaginya ke masyarakat,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Holding UMi Punya Target Layani 45 Juta Nasabah di 2024

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts