Jangan Kaget! Tahun Ini Pemerintah AS Bayar Bunga Pinjaman Rp 13.500 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Imbal hasil (yield) surat utang AS melonjak ke level tertinggi dalam beberapa tahun, memaksa pemerintah AS membayar bunga pinjaman lebih banyak dan memberikan tekanan pada anggaran.

Pemerintah AS diperkirakan akan membayar tambahan bunga sebesar US$ 1,1 triliun (Rp 17.050 triliun) selama satu dekade mendatang, menurut perkiraan terbaru Kantor Anggaran Kongres. Biaya bunga diperkirakan akan melampaui anggaran pertahanan yang merupakan salah satu pengeluaran terbesar pemerintah AS. Hanya Jaminan Sosial dan Medicare yang diperkirakan akan menjadi beban lebih besar dari bunga pinjaman di tahun-tahun mendatang.

Peningkatan ini menghidupkan kembali kekhawatiran lama Wall Street bahwa percepatan pertumbuhan pinjaman pemerintah oleh kedua partai politik selama bertahun-tahun pada akhirnya akan membebani pertumbuhan ekonomi dan penurunan kualitas aset.

Pasar surat berharga AS sendiri hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda tekanan, namun hal ini tetap diwaspadai investor.

Sebelumnya, pandemi covid membuat tingkat suku bunga ultra rendah atau mendekati 0% menjadi pilihan pengambil kebijakan dan memicu lonjakan pinjaman yang menambah utang federal yang meningkat selama bertahun-tahun.

Departemen Keuangan AS meningkatkan penerbitan obligasi hingga secara total mencapai rekor US$ 23 triliun tahun lalu. Biaya untuk membayar hal tersebut kemudian meningkat karena bank sentral AS the Fed menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam beberapa tahun di atas 5%.

Amerika diperkirakan menghabiskan US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 13.485 triliun atau 3,1% dari produk domestik bruto, untuk pembayaran bunga tahun ini. Angka tersebut hampir dua kali lipat rata-rata tahunan sebesar 1,6% PDB sejak tahun 2000. Dan biaya bunga diproyeksikan mencapai 3,9% PDB pada tahun 2034.

Ketika biaya bunga meningkat, pemerintah harus menerbitkan lebih banyak utang untuk membayar pemegang obligasi. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan pengeluaran bunga lebih jauh lagi dan meningkatkan penerbitan. Menurut CBO, utang pemerintah federal diperkirakan akan meningkat dari US$ 26 triliun (Rp 403.000 triliun) pada tahun 2023 menjadi US$ 48 triliun (Rp 744.000 triliun) pada tahun 2034, lebih dari delapan kali lipat jumlah utang pada tahun 2008. 

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Dapat Pinjaman Rp5,57 T

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts