Jelang Bagi Dividen, Saham BBRI Kembali Cetak Rekor di Rp 5.950


Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melesat dan berhasil mencetak rekor tertinggi barunya pada sesi I Rabu (12/2/2024).

Per pukul 10:41 WIB, saham BBRI menanjak 1,71% ke posisi harga Rp 5.950/unit. Bahkan, saham BBRI kembali mencetak rekor tertinggi barunya (all time high/ATH). Adapun terakhir BBRI mencetak ATH yakni pada perdagangan 7 Februari lalu di Rp 5.875/unit.

Saham BBRI sudah ditransaksikan sebanyak 8.032 kali dengan volume sebesar 50,10 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 296,03 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 901,78 triliun.

Melesatnya saham BBRI terjadi karena investor masih menganalisis kinerja keuangan sepanjang 2023 yang mencetak rekor.

BBRI kembali memecah rekor dengan mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 60,2 triliun sepanjang tahun 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp 51,40 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp 1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 1.068 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 84,4%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.

Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.358,3 triliun, tumbuh 3,9% yoy. Komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 64,4%.

Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 84,2% per akhir tahun 2023. Aset BRI pun tercatat meningkat 5,3% menjadi Rp1.965 triliun pada akhir tahun 2023. Di lain sisi, investor juga menanti kebijakan pembagian dividen perseroan untuk tahun buku 2023.

CNBC Indonesia Research memproyeksikan dividen yang akan dibagikan investor pada tahun ini berdasarkan laba bersih tahun buku 2023 lalu dengan asumsi rata-rata selama tiga tahun Dividend Payout Ratio (DPR) atau alokasi laba yang sudah dikurangi porsi laba ditahan.

Secara nominal, potensi dividen BBRI mencapai Rp 304 per lembar. Sebelumnya, BBRI telah membagikan dividen interim sebanyak Rp 84 per lembar, sehingga jika dikurangi porsi dividen interim, BBRI potensi membagikan dividen sebesar Rp 280 per lembar.

Sementara itu, estimasi dividen yield atau persentase keuntungan dividen terhadap harga saham. Berdasarkan harga penutupan Selasa kemarin, dividen yield BBRI berpotensi mencapai 5,21%.

Sebagai catatan, nilai dividend yield bisa berubah bergantung pada fluktuasi harga saham dan posisi harga yang kita dapatkan. Semakin turun harga maka potensi yield yang akan didapatkan semakin tinggi, ini berlaku sebaliknya jika harga saham semakin naik maka dividen yield yang didapatkan lebih rendah.

Kesimpulannya, semakin tinggi dividen yield, maka semakin murah harga saham yang kita dapat atau keuntungan dari dividen terhadap harga saham yang kita dapat akan semakin tinggi ketika kita dapat harga saham yang lebih rendah.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham BBRI Diproyeksi Bakal Tembus Rekor Lagi ke Rp 6.000

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts