Jelang Dividen, Saham BBNI Terbang Cetak Rekor Baru Lagi


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melesat pada perdagangan sesi II Jumat (8/3/2024), di mana saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini.

Hingga pukul 15:09 WIB, saham BBNI melonjak 2,09% ke posisi harga Rp 6.100/unit. Saham BBNI kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split lagi hari ini. Adapun terakhir BBNI mencetak rekor tertinggi pasca stock split yakni pada 20 Februari lalu di Rp 6.025/unit.

Saham BBNI sudah ditransaksikan sebanyak 6.468 kali dengan volume sebesar 43,05 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 261,11 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 227,51 triliun.

Hingga pukul 15:09 WIB, di order offer atau jual, pada harga Rp 6.100/unit atau rekor tertinggi barunya, menjadi antrean jual paling banyak di sesi II hari ini, yakni mencapai 66.330 lot atau sekitar Rp 40,5 miliar

Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 6.025/unit menjadi antrean beli terbanyak pada sesi II hari ini, yakni mencapai 39.164 lot atau sekitar Rp 23,6 miliar.

Melesatnya saham BBNI hingga kembali mencetak rekor tertinggi pasca stock split terjadi menjelang pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Adapun periode cum date dari dividen BBNI kali ini diperkirakan akan jatuh pada 14 Maret mendatang.

Sebelumnya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Senin lalu, BBNI sepakat untuk membagikandividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2023 atau senilai Rp 10,45 triliun, setara dengan Rp 280,49 per lembar saham.

Sebagai informasi pada 2023, bank BUMN ini membagikan dividen dengan rasio sebesar 40%. Dengan demikian nilai dividen yang akan dibagikan BNItahun ini naik 42,76%.

Direktur Keuangan BNI,Novita Widya Anggrainimengatakankenaikan dividen tersebut telah melalui sejumlah pertimbangan.

“Usulan itu telah kami pertimbangkansecara proporsional baik kepentingan internal bank terkaitkecukupan modal bank untuk ekspansi bisnis dan kepentinganpemegang saham untuk dapat imbal hasil optimal,” katanya usai RUPSTBNI, Senin (4/3/2024).

Dia menjabarkan bahwa perDesember 2023, rasio permodalan ataucapital adequacy ratio(CAR) BNIsebesar 22%, jauh di atas ketentuan regulator.

Kemudian tingkat pengembalian modal ataureturn on equity(ROE) BNIpada periode yang sama sebesar 15,2% dengan perkiraan positif pada masa yang akan datang.

“Laba akan terus meningkat sehingga penguatan modal akan terus terjadi.BNIjuga tetapdapat memenuhi kebutuhan investasi dan digital yang sedang kami kembangkan,” katanya.

Sementara ituBNI mencatat laba bersih Rp 20,9 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba perusahaan anak menyumbang Rp419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif tersebut diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% yoy per tahun.

Selain itu pendapatan non-bunga (non-interest income) sepanjang 2023 naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Adapun BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Sementara itu, BNI mencatat kredit sepanjang tahun lalu naik 7,6% yoy, menjadi Rp 695 triliun. Angka ini didorong oleh ekspansi di segmen dengan profil risiko rendah, yakni korporasi blue chip baik swasta dan BUMN serta kredit konsumer.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bank BNI Salurkan Kredit Rp 671,4 T per September 2023

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts