Jurus Ini Bikin Komposisi Dana Murah BRI Makin Sehat

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengoptimalkan penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) melalui penguatan layanan. Hal ini menjadi salah satu fokus BRI dari perluasan layanan digital perbankan berbasis ekosistem. 

Read More

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha mengatakan, setidaknya ada tujuh ekosistem yang menjadi target untuk penguatan layanan digital BRI. Antara lain trade centers (retail, mall, pasar modern dan pasar tradisional), fintech (e-commerce, P2P & POS lending providers, asset management), supplier/agen gas dan LPG, lalu sektor FMCG (Fast Moving Consumer Good), pendidikan, rumah sakit dan transportasi. 

“Harapannya, tak hanya memberikan manfaat bagi nasabah, tapi juga dapat menyentuh seluruh segmen termasuk stakeholder,” ucap dia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).

Arga menjelaskan, belum lama ini, BRI menyediakan layanan keuangan dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang dikembangkan bersama mitra strategis. Tak hanya itu, perseroan juga fokus memperkuat akuisisi merchant dengan mempertajam ekspansi dan orientasi pada merchant-merchant yang berada di kawasan hotspot seperti pusat kuliner, pasar tradisional, pusat perbelanjaan (mall) dan big market.

“Kami juga terus mendorong peningkatan transaksi digital pada nasabah eksisting, mengoptimalkan big data untuk memperkuat pemahaman customer behavior, dan memberi solusi keuangan terintegrasi dan memanfaatkan big data untuk identifikasi peluang-peluang ke depan”, ungkapnya.

Seperti diketahui, BRI tercatat sebagai bank yang masif mendorong ekspansi di ruang digital. BRI saat ini telah menerapkan open API atau open banking, yakni konsep yang memungkinkan perbankan untuk berbagi data finansial dengan pihak ketiga.

“Dengan open banking, nasabah lebih mudah men-transfer dana hingga melakukan pembayaran,” ucap Arga lagi.

Adapun saat ini open banking milik BRI yakni BRIAPI telah menjangkau lebih dari 400 perusahaan mitra baik digital maupun non-digital. BRIAPI juga merupakan platform Open API pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi ISO:27001 dan PADSS (Payment Application Data Security Standard) untuk menjamin keamanan data pelanggan.

Sejalan dengan inovasi tersebut, CASA BRI meningkat signifikan setiap tahunnya. Dalam rata-rata lima tahun hingga kuartal I-2023, CASA BRI tumbuh 8,7% yoy dengan per kuartal II-2023, rasio CASA BRI naik 40 basis poin (bps) menjadi 65,49% dibandingkan kuartal II-2022.

Tak hanya itu, CASA BRI naik 10,1% yoy sepanjang semester I-2023 menjadi Rp 815,42 triliun. Pada periode yang sama, deposito naik 8,4% yoy menjadi Rp 429,69 triliun.

Sementara itu, Peneliti senior dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan mengatakan, bahwa sejak dulu kunci menggaet nasabah ritel adalah kelengkapan, kemudahan, dan keamanan layanan. Formula tersebut masih berlaku hingga era digital seperti saat ini.

“Bedanya saat ini preferensi nasabah melakukan transaksi secara online, mulai dari beli pulsa, beli listrik, beli makanan,” katanya.

Artinya dengan memberikan pengalaman lebih baik dalam mendukung transaksi dalam jaringan (online), bank memiliki kesempatan untuk mendulang nasabah baru. Dengan bertambahnya nasabah, bank akan mendapatkan keuntungan berupa likuiditas, khususunya dana murah.

“Oleh karena itu dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan industri perbankan tidak terlepas dari semakin masifnya penerapan teknologi anyar. Di sisi lain, perbankan juga memperkuat kepercayaan nasabah melalui tingkat bunga yang kompetitif dan layanan yang baik,” pungkas dia. 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Strategi Penyuluran Kredit BRI Hadapi Momentum Tahun Politik

(bul/bul)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts