Kabar Baik dari Amerika: Inflasi Turun ke 6,5%

Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar baik datang dari Amerika Serikat (AS). Inflasi negeri Paman Sam tersebut terus menurun meskipun tidak begitu signifikan dibandingkan November 2022.

Read More

Dilansir dari CNBC Internasional, Kamis (12/1/2023), Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) utama bertengger di level 6,5% (year on year (yoy). Lebih rendah 0,1% dibandingkan November 2022, yang sebesar 7,1%.

Level tersebut (secara bulanan) membawa inflasi AS kini setara pada posisi April 2020, seiring kebijakan penguncian dikarenakan serangan covid-19 yang menghantam seluruh dunia.

Sementara itu, inflasi inti naik 0,3%, sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Secara tahunan inflasi inti menjadi 5,7%. Hal ini dipengaruhi oleh harga telur dan tiket pesawat.

Realisasi tersebut akan menjadi pertimbangan Bank Sentral AS dalam mengambil kebijakan suku bunga acuan.

Pejabat bank sentral AS sejauh ini telah mengindikasikan bahwa mereka belum selesai dengan kenaikan suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell pada Selasa lalu mengatakan bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk menurunkan inflasi dengan menahan pertumbuhan ekonomi.

Alhasil, yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) acuan tenor 10 tahun kembali menurun, yakni sebesar 2,8 bp menjadi 3,528% pada perdagangan pagi hari ini waktu AS.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Inflasi Tingkat Grosir AS Turun, Klaim Pengangguran Meroket

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts