Kabar Baik Menjadi Berita Buruk Itu Datang Lagi, Bersiaplah!

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol hingga 2,7% ke 6.653,841 pada perdagangan Kamis kemarin. Penurunan tersebut menjadi yang terbesar dalam lebih dari 7 bulan terakhir, tepatnya sejak 12 Mei 2022.

Read More

Hal ini menjadi aneh, sebab bursa saham global sedang menguat. Dari Asia misalnya, indeks Jepang dan Kospi Korea Selatan naik 0,4%, Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong melesat lebih dari 1%.

Kemudian indeks negara tetangga, FTSE Malaysia naik 0,77%, sementara Straits Times Singapura melesat 1,55%.


Jebloknya sektor energi menjadi pemicu jatuhnya IHSG, dan berisiko berlanjut lagi pada perdagangan Jumat (6/1/2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar finansial, termasuk kabar baik yang menjadi berita buruk akan dibahas pada halaman 3.

Sektor energi tercatat merosot hingga 4,8% Kamis kemarin. Harga komoditas energi, termasuk batu bara, yang ambrol menyeret emiten-emiten energi di dalam negeri. Dalam 4 hari perdagangan tahun ini, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) misalnya jeblok hingga 19,5%.

Berikut pergerakan beberapa emiten batu bara sepanjang pekan ini.


Jebloknya IHSG disertai dengan aksi jual asing membuat rupiah kembali melemah tipis (0,06%) melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.605/US$. Padahal, obligasi Indonesia sedang banyak diburu. Hal ini terlihat dari penurunan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 1 sampai 20 tahun mengalami penguatan.

Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika yield turun, artinya harga sedang naik, begitu juga sebaliknya.


Di pasar saham, dalam 4 hari perdagangan pekan ini investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 1,7 triliun. Sementara di pasar SBN sekunder dalam dua hari pertama perdagangan tercatat ada inflow sekitar Rp 2,5 triliun, melansir data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR).

Kondisi ini berbalik ketimbang tahun lalu, di mana inflow terjadi di pasar saham dan outflow yang masif di SBN.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Wall Street Anjlok Lagi

Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts