penyebabsakit.com

Kabar Baik! Rupiah Sukses Manguat 3 Hari Beruntun!

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah sukses menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (24/11), Dengan begitu, rupiah telah menguat selama tiga hari beruntun.

Mengacu pada data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan rupiah terapresiasi 0,35% ke Rp 15.630/US$. Kemudian, rupiah memangkas penguatannya menjadi 0,29% ke Rp 15.640/US$ pada pertengahan hari.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Mata Uang Garuda sukses menutup perdagangan hari ini dengan menguat sebesar 0,14% ke Rp 15.663/US$.

Penguatan rupiah tersebut terjadi karena indeks dolar AS melemah di pasar spot. Indeks dolar AS terpantau melemah 0,24% ke posisi 105,83, sehingga membuka peluang penguatan Mata Uang Tanah Air.

Melemahnya dolar AS di pasar spot terjadi setelah rilis risalah dari pertemuan The Fed edisi November 2022 mengisyaratkan bahwa bank sentral Negeri Paman Sam tersebut melihat kemajuan dalam perjuangannya melawan inflasi tinggi dan ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang berarti kenaikannya bakal lebih kecil pada akhir tahun ini hingga 2023.

“Sebagaian besar peserta menilai bahwa perlambatan laju kenaikan mungkin akan segera terjadi,kelambatan dan besaran yang tidak pasti yang terkait dengan dampak tindakan kebijakan moneter pada aktivitas ekonomi dan inflasi adalah salah satu alasan yang dikutip mengenai mengapa penilaian semacam itu pentingbunyi risalah tersebut dikutip CNBC International.

Mengacu pada FedWatch, sebanyak 75,8% analis memprediksikan adanya kenaikan sekitar 50 bps dan akan mengirim tingkat suku bunga acuan Fed menjadi 4,25%-4,5%.

Selain itu, data klaim pengangguran datang lebih tinggi dari yang diharapkan yakni tercatat sebesar 240.000 untuk pekan yang berakhir 19 November, di mana ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 225.000.

Ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja mungkin melemah. Namun, pada saat yang sama, pesanan barang tahan lama untuk bulan Oktober lebih kuat dari yang diperkirakan, sebesar 1%, lebih tinggi dari perkiraan 0,5%.

Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa ekonomi AS mulai melambat karena efek dari keagresifan the Fed dalam menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Di sepanjang tahun ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan hingga 375 bps dan mengirim tingkat suku bunga Fed ke 3,75%-4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Rupiah Jadi Satu-satunya Kurs yang Melemah, Kenapa Nih?

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Exit mobile version