Kata Master Feng Shui, Sektor Ini Bakal Gelap pada 2023

Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2023 merupakan tahun Kelinci Air yang akan dimulai pada 22 Januari 2023 hingga 9 Februari 2024. Lebih lanjut, 2023 memiliki simbol dari elemen air di atas elemen kayu, yang dalam prinsip feng shui, air mendukung kayu dianggap elemen yang saling melengkapi.

Read More

Elemen dalam feng shui sendiri terbagi menjadi 5 elemen, yaitu air, logam, api, kayu, dan tanah.

Lebih lanjut, menurut Master feng shui, Master Ken Koh yang berpengalaman lebih dari 20 tahun, dalam perhitungan almanak keberuntungan China, mengungkapkan bahwa industri tanah atau industri elemen tanah yang termasuk real estate dan properti masih akan mengalami tekanan di tengah tahun kelinci air yang identik dengan elemen air.

“Di tahun 2023, real estate mungkin berada dalam tekanan karena tingkat inflasi yang tinggi serta kebijakan moneter yang cenderung masih ketat.” Jelasnya, dalam laporan riset Maybank Research yang bertajuk “Water Rabbit”.

Sekedar informasi, feng shui berasal dari bahasa mandarin yang terdiri atas dua kata, feng dan shui. feng artinya angin, sedangkan shui merupakan air. Hal ini sejalan dengan inti feng shui yang memanfaatkan energi (Chi) tidak terlihat dari alam.

Terlebih, Fengshui merupakan seni dan ilmu yang diwariskan turun temurun pada masyarakat Tionghoa kuno. Mereka menggunakan feng shui dalam menata bangunan atau ruangan pada suatu lingkungan. Tujuan dari penerapan feng shui sendiri adalah mendapatkan keseimbangan dalam hidup.

Seiring dengan perkembangan zaman, pemaknaan dalam perhitungan feng shui, penggunaan nya pun mendominasi dalam siklus suatu industri, perilaku orang-orang, orientasi yang akhirnya menciptakan pola suatu pasar, serta dapat menilik peluang-peluang untuk mengembangkan aset termasuk investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual aset terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Suku Bunga Tinggi & Inflasi, Begini Nasib Pengembang Properti

(pap/pap)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts