KB Bukopin Beri Bukti Dibeking Kantong Tebal Investor Korea

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Persetujuan ini menunjukkan bahwa KB Financial Group selaku pengendali saham Bank KB Bukopin berkomitmen mendukung pertumbuhan bank tersebut ke depannya.

Read More

Persetujuan diperoleh lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (30/11).

Deputy President Director KB Bukopin, Robby Mondong mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut merupakan upaya KB Bukopin dalam menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.

“Dalam rangka menjaga daya saing yang sehat dan kuat di industri keuangan nasional maupun regional. Sehingga dapat memberikan nilai tambah baik kepada Pemegang Saham, karyawan, manajemen, serta kepada pemegang kepentingan yang lebih luas,” kata Robby dalam keterangan resminya, Rabu (30/11).

KB Financial Group merupakan grup bisnis keuangan terbesar di Korea yang telah berdiri sejak 1963. Total asetnya saat ini mencapai US$ 560,1 miliar dan basis pelanggan yang mencapai 70% populasi Korea.

Bank berkode saham BBKB rencananya akan rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar.

Per September 2022, Bank KB Bukopin tercatat Capital Adequacy Ratio (CAR) 17,59%. Robby bilang, itu telah sesuai dengan ketentuan PSAK 71.

Namun, sesuai dengan strategi KB Bukopin, perseroan membutuhkan tambahan modal untuk mendorong pertumbuhan bisnis lebih kuat dan berkelanjutan, serta meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Nasional.

Lebih lanjut, Robby mengatakan, keputusan akhir terkait jumlah saham yang akan diterbitkan akan bergantung pada keperluan dana KB Bukopin dan harga dari pelaksanaan rights issue.

Dengan adanya tambahan struktur modal baru, KB Bukopin semakin siap dan optimistis dalam berkompetisi di layanan industri keuangan Nasional. Target KB Bukopin selanjutnya adalah tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan Ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI maka dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.

Sebelumnya KB Bukopin secara nyata mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/ LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Principal Balance (OPB) sebesar Rp 4,14 triliun.

Rasio rentabilitas juga diharapkan dapat terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas dimana sampai dengan Juni 2022 pertumbuhan kredit baru mencapai lebih dari Rp 2,4 triliun.

Adapun penggerak pertumbuhan kredit baru yang utama berasal dari segmen komersial dan ritel dengan kontribusi masing-masing sebesar 42% dan 39%, sedangkan pada segmen MSME pertumbuhan kredit sebesar 19%.

“Segmen Komersial masih menjadi anchor pertumbuhan bisnis, optimalisasi partnership dari Korean link business dan Indo-Korean link business akan terus digencarkan oleh KB Bukopin,” pungkas Robby.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


ANTAM Dituntut 1 Ton Emas & KB Bukopin-CIMB Niaga Kolaborasi

(dem)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts