Kecil! Pengusaha Baru Setor Dolar Hasil Ekspor US$1,9 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) berhasil mengumpulkan term deposit valas Devisa Hasil ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sebanyak US$ 1,9 miliar. Jumlah itu berdasarkan angka hingga Oktober 2023.

Read More

“Term deposit valas yang diteruskan oleh perbankan dari eksportir ke BI itu US$ 1,9 miliar,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV di Gedung BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Perry mengatakan jumlah tersebut belumlah semua hasil DHE SDA yang telah dibayarkan oleh eksportir. Sebab, kata dia, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 baru resmi berlaku pada November 2023. Dia mengatakan butuh waktu 3 bulan untuk melihat hasil penerapan kebijakan ini.

“Belum semuanya, karena PP 36/2023 itu efektifnya November dan untuk melihat itu jangkanya 3 bulan,” kata dia.

Perry meyakini keberadaan DHE SDA itu akan mendorong peningkatan terhadap cadang devisa yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagaimana diketahui cadangan devisa yang dimiliki BI saat ini mengalami tren penurunan. Pada akhir September cadangan devisa tercatat mencapai US$ 134,9 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$137,1 miliar.

Perry mengatakan cadangan devisa itu turun untuk menahan tekanan global. Menurut dia, cadangan devisa sempat naik ketika modal asing masuk ke Indonesia dan nilai ekspor Indonesia meningkat. Namun, cadangan devisa kemudian turun untuk menghadapi tekanan-tekanan global.

“Kita gunakan saat tentu saja ada tekanan-tekanan global seperti ini ya wajar itu adalah penurunan,” kata dia.

Perry mengatakan tekanan global yang dia maksudkan di antaranya pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya 2,9% pada 2023 dan turun pada 2024 menjadi 2,8%. Selain itu, ekonomi Amerika Serikat juga tumbuh kuat ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan sektor jasa yang berorientasi domestik.

Dalam beberapa bulan ini, Dolar Amerika Serikat juga terus menguat melawan Rupiah. Akibatnya rupiah hampir berada pada level Rp 16.000/USD.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Mengukur Ketahanan Rupiah Terhadap Dolar AS

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts